CIANJURUPDATE.COM, Tasikmalaya – Dua orang tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tasikmalaya kabur saat menjalani isolasi di Rumah Sakit (RS) Purbaratu Kota Tasikmalaya. Polisi pun mulai menyebarkan foto dua tahanan tersebut.
Tim kepolisian pun langsung menerjunkan tim untuk melakukan pencarian dua tahanan Tasikmalaya tersebut. Diketahui, mereka melarikan diri pada Jumat (2/4/2021) dan hingga kini masih belum ditemukan.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Septiawan Adi Prihartono mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengejaran kepada dua tahanan tersebut termasuk menyebar foto dua tahanan tersebut agar masyarakat dapat melapor jika melihat kedua orang itu.
“Kami masih terus mencari, semoga bisa cepat tertangkap kembali,” ujar Septiawan kepada wartawan, Minggu (4/4/2021).
Selain itu, pihaknya pun berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melacak keberadaan kedua tahanan tersebut.
“Bagi masyarakat yang menemui kedua tahanan tersebut, diharap berhati-hati. Karena mereka terpapar Covid-19. Segera lapor polisi,” ujar Septiawan.
Kedua tahanan tersebut, lanjutnya, seharusnya berada di rumah sakit untuk menjalani isolasi karena dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Namun saat petugas hendak memeriksakan kondisi kesehatannya, mereka sudah tidak ada di tempat.
Mereka bersama seorang tahanan lainnya dibawa ke RS Purbaratu untuk menjalani isolasi pada Rabu (31/3/2021). Namun, dua dari tiga tahanan yang diisolasi dalam satu kamar sudah tak berada di tempatnya pada Jumat pagi.
Diduga, tahanan itu melarikan diri melalui jendela rumah sakit. Sementara satu tahanan lainnya tak ikut melarikan diri karena usianya sudah tua.
“Kedua tahanan Tasikmalaya yang melarikan diri bernama Dimas (38 tahun) dan Panji (28). Dimas merupakan tahanan kasus penggelapan, sementara Panji merupakan tahanan kasus narkoba,” paparnya.
Sementara itu, Kapolsek Cibeureum, Polres Tasikmalaya Kota, AKP Suyitno mengatakan, Panji merupakan warga Ciwastra, Kota Bandung dan Dimas adalah warga Kampung Leuwimalang, Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.
“Dari hasil olah TKP, keduanya diduga keluar lewat pintu yang ternyata tidak terkunci. Lalu masuk kamar lain yang jendelanya bisa ditembus,” ujar Suyinto.
Dugaan kedua tahanan kabur lewat jendela, menurut Suyitno, setelah melihat kunci selot jendela dalam posisi membuka ke atas tidak terkunci.
“Dugaannya mereka bisa keluar lewat jendela, karena posisi selot ke atas, dalam posisi tidak mengunci. Sementara jendela kamar mereka sulit dijangkau karena berada di atas,” tandasnya.(sis/bbs)