CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kasus kekerasan terhadap perempuan masih ditemui di Kabupaten Cianjur. Di Hari Perempuan Sedunia ini, para mahasiswi Cianjur berpesan kepada perempuan di Kabupaten Cianjur.
Siti Nur Zakiah (18) misalnya, mahasiswi Cianjur yang berkuliah semester 2 di STIA Bandung ini mengatakan kekerasan terhadap perempuan jelas tidak diperbolehkan.
“Jika perempuan disakiti hatinya, Allah akan mengutuk setiap langkah hidup orang yang menyakiti itu,” tuturnya kepada Cianjur Update, Minggu (08/03/2020).
Ia pun berpendapat, perempuan harus dimuliakan karena yang melahirkan, menjaga, dan menyusui sedari dulu adalah perempuan.
“Maka, kita harus menjaga kehormatan perempuan tidak boleh ada kekerasan seksual atau apapun,” kata dia.
Selain itu, ia pun berpesan, agar mahasiswi Cianjur tidak terjurumus kepada hal yang negatif. “Kalian juga tidak terbawa arus negatif jadilah perempuan kuat.” tutupnya.
Sama halnya dengan Siti Devi (24), mahasiswi semester 6 di STAI AL-Azhary Cianjur ini mengatakan, perempuan adalah hal penting di keluarga maupun di lingkungannya.
“Jadi harus bisa menjaga diri dan bisa menjaga marwahnya,” kata dia.
Mengenai kasus kekerasan terhadap perempuan di Cianjur, Devi mengatakan, hal itu sangat penting.
“Karena itu terkait hak perempuan dan laki-laki juga harus menjaga hak perempuan. Perempuan juga harus peka terhadap isu tentang perempuan saat ini, karena perempuan ciri kesolehan dan harus menerapkan adab-adab keislaman,” katanya.
Di Hari Perempuan Sedunia ini, Devi berpesan kepada seluruh mahasiswi di Kabupaten Cianjur untuk tetap menjaga hakikat perempuannya.
“Sesuai Alquran dan sunnah, etikanya juga dijaga karena akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.” pungkasnya.(afs)