Inovasi Terbaru, RSUD Cimacan Buka Layanan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Anak

CIANJURUPDATE.COM, CIPANAS – Dalam rangka menekan kasus-kasus stunting di wilayah Cianjur Utara, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan berinovasi membuka layanan baru yakni Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Anak (GRSSIA).

Layanan baru tersebut langsung dibuka dan di launching oleh Bupati Cianjur Herman beserta jajaran OPD terkait di halaman rumah sakit Cimacan, Rabu (24/8/2022).

Herman mengatakan, hari ini Rumah Sakit Cimacan membuka layanan baru yakni Rumah Sakit Sayang Ibu dan Anak. Ini dalam rangka menangani kasus-kasus stunting yang ada di Kabupaten Cianjur khususnya di Cianjur utara.

“Karena berdasarkan evaluasi kami stunting itu kebanyakan di perkotaan. Tentunya Alhamdulillah di rumah sakit Cimacan ini sudah disiapkan,” ungkap dia.

Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan layanan ibu dan anak, ini dihadirkan agar para ibu melahirkan dengan sempurna, sehingga anak dan orang tuanya juga sehat selamat.

“Alhamdulillah sarana prasarananya sudah lengkap, bahkan ada inovasinya juga yakni Rumah Sadar Gizi atau Rusdi,” kata dia.

Nantinya, kata Herman, ibu yang sudah melahirkan itu diberikan pelatihan bagaimana cara memasak untuk anak-anak supaya gizinya tepat, serta menggunakan produk lokal.

“RSUD Cimacan ini tidak hanya mengurus bayi, termasuk gizinya, itupun saya ingin program ini bisa mengedukasi para ibu lainnya. Jadi melatih warga yang supaya mendapat pembelajaran dari rumah sakit,” paparnya.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Cimacan, dr Juliana Aritonang menambahkan, launching ini merupakan pencanangan rumah sakit sayang ibu dan anak. Program ini ditujukan untuk di tiga rumah sakit.

Jadi selain di rumah sakit Cimacan, akan juga diterapkan di RSUD Pagelaran dan RSUD Sayang.

“Program ini sebetulnya dalam mendukung program rumah sakit sayang ibu dan anak. Bahkan kita punya dua program unggulan bagi warga, yang pertama adalah program Rumah Sakit Sadar Gizi (Rusdi) dan poliklinik terpadu,” kata dia.

Adapun waktu bukanya sendiri program gerakan rumah sakit sayang ibu dan anak (GRSSIA) saat ini masih satu kali dalam satu minggu. Namun tak menutup kemungkinan jika kedepannya akan buka setiap dua kali dalam seminggu, sesuai animo masyarakat terkait penanggulangan gizi ini.

“Untuk bukanya itu per-hari, sekali dalam seminggu, dengan kapasitas sekitar 15 orang saat operasional. Karena kalau kebanyakan ditakutkan tidak efektif dan sulit diterima oleh ibu-ibunya,” kata Juliana.

Juliana berharap, dengan adanya program ini ibu-ibu muda bisa datang kesini belajar bersama.

“Maka dengan latihan ini para ibu-ibu bisa mengolah makanan dengan baik dan bergizi, tidak harus mahal cukup dengan bahan-bahan lokal agar anaknya sehat dan ibunya juga sehat,” tutup dia. (ren)

Exit mobile version