Insentif Tenaga Kesehatan di Cianjur Dicairkan By Name By Adress
“Semua langsung by name by adress ke masing-masing nakes yang sudah diproporsikan. Jelas tertuilis nama dan lain-lain semua,” paparnya.
Yusman menyebut, untuk insentif nakes semuanya diajukan oleh Dinkes Cianjur. Hal itu berlaku untuk di rumah sakit dan puskesmas. Selebihnya, lanjut dia, itu urusan masing-masing.
“Dinkes juga yang memverifikasi selebihnya itu urusan masing-masing, karena sudah ditransfer ke by name by adress masing-masing,” katanya.
Namun, untuk insentif di bulan Juni 2020 masih dalam proses pencairan. Hanya akan diberikan kepada nakes yang ada di Puskesmas di Kabupaten Cianjur.
“Insya Allah kalau yang bulan Juni sekarang Dinkes hanya mengurusi yang puskesmas saja. Kalau untuk rumah sakit nanti bisa mengurusi sendiri berkaca pengalaman kemarin, maka untuk rumah sakit sendiri saja dikelolanya,” jelas dia.
Ada Target
Bagi puskesmas, ada target yang harus dicapai agar bisa mendapatkan insentif yang maksimal bagi para nakes. Semisal, pemeriksaan ODP sampai screening rapid test.
“Ada proporsinya dari ketentuan itu, di mana kalau untuk puskesmas harus mencapai target yang dibutuhkan seperti pemeriksaan ODP, kemudian screening rapid test. Ada rumusnya, ada perkaliannya sehingga didapatkan tidak maksimal,” ujarnya.
“Misal maksimalnya enam orang, tapi karena pemeriksaan ODP-nya kurang dari 100 jadi cuma satu orang yang dapat. Dari satu orang itu kita pilih yang paling besar insentifnya yaitu dokter, jadi jatohnya ke dokter,” jelas dia.
Membahas soal transparansi penyaluran insentif nakes, ada tiga tahapan yang selalu didampingi oleh Inspektorat Daerah (Itda). Maka dari itu, ia mengklaim tidak ada apa-apa dibalik penyaluran insentif nakes di Cianjur.