IPM Cianjur Tumbuh Konsisten Selama 3 Tahun Terakhir, Kinerja Bupati Herman Suherman Diapresiasi

CIANJURUPDATE.COM  – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir dinilai menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dengan rata-rata peningkatan sekitar 0,61 persen per tahun selama periode 2020-2023.

Hal tersebut diutarakan Pengamat Ekonomi Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur, Irfan Sophan Himawan, Selasa 13 Agustus 2024.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Irfan menjelaskan, bahwa IPM Kabupaten Cianjur pada Tahun 2023 mencapai 68,18 yang menunjukkan peningkatan sebesar 0,63 poin (0,93%) dibandingkan Tahun 2022 di angka 67,55, Tahun 2021 di 67,11 dan Tahun 2020 di 66,51.

Baca Juga: Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto Mundur, Deden Nasihin Pastikan Tetap Jadi Bakal Calon Bupati Cianjur di Pilkada 2024

Menurutnya, pada tahun 2020 IPM Cianjur berada pada tingkat yang lebih rendah, mencerminkan tantangan yang masih dihadapi dalam aspek pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

“Sedangkan di Tahun 2021, IPM Cianjur 67,11 memperlihatkan adanya peningkatan sebesar 0,60 poin dari tahun sebelumnya yang menunjukkan adanya perbaikan dalam kualitas hidup masyarakat Cianjur, melalui peningkatan akses pendidikan, layanan kesehatan dan kondisi ekonomi,” ujar Irfan dalam keterangan tertulisnya.

Namun di Tahun 2022, IPM Cianjur 67,55 memperlihatkan peningkatan yang lebih lambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tetapi tetap positif. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Sementara di Tahun 2023, IPM Cianjur 68,18 memperlihatkan peningkatan yang lebih signifikan sebesar 0,63 poin dari tahun 2022. Ini mencerminkan implementasi kebijakan yang lebih efektif dan perbaikan infrastruktur yang mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat Cianjur,” papar Irfan.

Dia menjelaskan, bahwa IPM terdiri dari 3 (tiga) komponen Utama, yakni angka harapan hidup (kesehatan), angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah (pendidikan), serta pendapatan per kapita yang disesuaikan (daya beli).

“Di Kabupaten Cianjur, ke tiga komponen ini masih membutuhkan perhatian yang lebih besar,” ucap Irfan.

Irfan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Cianjur di bawah kepemimpinan Bupati Herman Suherman, telah berusaha keras meningkatkan IPM melalui berbagai program pembangunan, di bidang pendidikan, kesehatan dan bidang ekonomi/investasi.

Baca Juga: Lepi Ali Firmansyah Jadi Ketua Tim Pemenangan BHSI, Herman Ajak Tim Fokus di Akar Rumput

“Meningkatnya IPM ini menunjukkan bahwa kebijakan yang diambil Pemerintah Kabupaten Cianjur, mulai membuahkan hasil secara bertahap. Artinya, data tren peningkatan IPM Kabupaten Cianjur ini, mencerminkan peningkatan kualitas hidup di wilayah Cianjur untuk aspek pendidikan, kesehatan, dan standar hidup,” katanya.

Namun, meskipun demikian, lanjut Irfan, guna mencapai IPM yang lebih kompetitif di tingkat provinsi, tentu diperlukan upaya yang lebih besar dan kerjasama yang harus lebih optimal lagi dengan berbagai pihak (multistakeholder).

“Termasuk keterlibatan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, sektor swasta/pengusaha, akademisi (stakeholder pendidikan), masyarakat/komunitas serta media. Dibutuhkan kolaborasi multistakeholder yang optimal ABCGM (Akademisi, Business, Community, Government juga Media),” tegasnya yang juga merupakan Pengurus DPP Perkumpulan Dosen dan Peneliti Indonesia (PDPI).

Irfan pun menjabarkan tantangan pemerintah dalam upaya peningkatan IPM ke depan, seperti peningkatan kualitas Pendidikan agar terus meningkatkan akses dan mutu pendidikan di semua jenjang.

Lalu akses dan layanan Kesehatan, dengan cara terus memperluas jangkauan layanan kesehatan yang berkualitas, khususnya di daerah/desa wilayah Cianjur yang masih minim fasilitas.

Kemudian peningkatan ekonomi dan ketenagakerjaan, harus terus menambah dan menciptakan lapangan kerja baru serta mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Cianjur.

Serta infrastruktur dan aksesibilitas, perlu terus memperbaiki infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, dan listrik untuk mendukung pembangunan.

Terakhir, pengelolaan sumber daya alam, perlu terus menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan untuk keberlanjutan ekonomi dan kualitas hidup.***

Exit mobile version