Istana Bela Kaesang Terkait Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi

CIANJURUPDATE.COM – Pihak Istana Kepresidenan memberikan klarifikasi mengenai dugaan gratifikasi yang melibatkan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait penggunaan jet pribadi.

Pembelaan tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, melalui video siniar di akun Instagram @hasan_nasbi pada Rabu (18/9/2024).

Kaesang mendapatkan sorotan publik setelah mengantar istrinya, Erina Gudono, ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi.

Penggunaan jet pribadi oleh Kaesang memicu pertanyaan tentang kemungkinan adanya unsur gratifikasi.

BACA JUGA: KPK Akan Selesaikan Analisis Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang Dalam Waktu Seminggu

Dalam penjelasannya, Hasan menekankan beberapa poin terkait situasi ini:

Status Kaesang sebagai Warga Sipil

Hasan menjelaskan bahwa Kaesang menggunakan jet pribadi bukan dalam kapasitasnya sebagai pejabat negara, melainkan sebagai individu yang telah mandiri dengan usaha sendiri.

Ia menekankan bahwa Kaesang bukan pejabat publik dan sudah memiliki kehidupannya sendiri.

Perbandingan dengan Megawati

Hasan juga membandingkan Kaesang dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, yang sering kali menggunakan jet pribadi.

Ia menegaskan bahwa baik Kaesang maupun Megawati tidak menjabat sebagai pejabat publik dalam konteks yang sama.

Mahfud MD dan Penggunaan Jet Pribadi

Dalam pembelaannya, Hasan menyebut nama Mahfud MD yang pada masa menjabat sebagai Menkopolhukam sering menggunakan jet pribadi milik Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Ia mempertanyakan konsistensi kritik yang ditujukan kepada Kaesang dibandingkan dengan pejabat lain.

Persepsi Media terhadap Kaesang

Hasan mengungkapkan bahwa perlakuan media terhadap Kaesang tampak seperti “pengadilan oleh pers,” di mana isu ini dikaitkan dengan kebencian terhadap Kaesang sebagai anak presiden.

Ia menilai bahwa media telah membesar-besarkan isu ini tanpa menyoroti penggunaan jet pribadi oleh tokoh lainnya.

Seruan untuk Keadilan

Hasan meminta publik untuk bersikap objektif dan tidak menyudutkan Kaesang atau Presiden Jokowi.

Ia menantang media untuk memberikan perhatian yang sama terhadap tokoh lain yang juga menggunakan fasilitas serupa, seperti Megawati dan Mahfud MD.

Keadilan bagi Semua Pejabat Publik

Hasan menekankan bahwa jika publik mendesak Kaesang, maka harus ada tuntutan yang sama terhadap pejabat publik lain, termasuk Megawati yang memiliki posisi penting dalam beberapa lembaga negara.

Pernyataan Hasan ini menjadi respons terhadap kecaman publik dan media terkait dugaan gratifikasi yang menyeret nama Kaesang, dengan harapan agar pandangan yang lebih adil dapat diterapkan kepada semua pihak yang terlibat.

Exit mobile version