Berita

Istri Ini Diduga Jadi Korban KDRT, Gara-gara Suaminya Main Game

“Jam 11 saya dipukulin, sampai jam 2.30. Saya teriak, mulut saya dibekap. Saya mau kabur, dibanting. Kepala Jidat saya dipukulin sama dia sambil bilang ‘Ini jidat mau dipakai apa kalau enggak sholat?’ Lho, saya kan udah haji, gak mungkin saya ibadah ke yang lainnya,” kata dia.

Akibat KDRT tersebut, mata Sumiyati pun bengkak hingga ia kesulitan untuk melihat. Ia pun mengompres matanya dengan kapas agar dapat sedikit melihat karena ingin kabur.

“Mata saya bengkak sampai gak bisa ngeliat. Karena pengen ngeliat, saya kompres pakai kapas supaya bisa sedikit ngeliat soalnya saya pengen kabur,”

Setelah matanya dikompres dan azan subuh berkumandang, RN pergi ke sumur di bawah rumah, karena rumah mereka berada di lantai atas. Ketika itu, Sumiyati langsung mencari HP-nya yang masih terhubung dengan anaknya.

“Setelah dikompres, pas azan subuh. Dia ke sumur,  terus saya cari HP. Soalnya HP saya diambil, tapi telepon saya hidup, saya telepon anak saya. Saya teriak ’Mil! Mil! Mama dipukulin’,” kata dia.

Setelah itu, RN kembali masuk ke rumahnya dan tidur. Mendapati suaminya sedang tidur, Sumiyati pun kabur. Ia pun bertemu dengan bibi RN dan meminta untuk kabur. Namun, ia menunggu pagi tiba untuk dapat bisa pergi.

“Udah azan, saya buru-buru nyari HP dan ketemu. Dia balik lagi ke atas, saya liat dia tidur. Saya buru-buru kabur, di bawah ada bibinya dan saya minta kabur. Dia tanya, kenapa? Saya bilang ‘udah gak kuat sering dipukuli’. Saya pun VC anak saya, anak mau nyusul tapi gak tau alamat. Kakak saya juga udah mau meluncur. Jadi, saya nunggu pagi aja,” kata dia.

Setelah itu, ia diantar oleh bibi RN ke Polsek Cianjur. Setelah melapor, ia diantar oleh salah seorang petugas kepolisian ke Polres Cianjur. “Saya lari diantar bibinya ke Polsek Cianjur. Abis itu saya diantar sama petugasnya ke Polres Cianjur untuk melapor tentang kasus ini.”tandasnya.(afs)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button