Isu Kudeta Demokrat Makin Panas, DPC Cianjur: Kami Akan Tetap Setia pada AHY!

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kabar pengalihan kekuasaan atau kudeta Partai Demokrat yang melibatkan Kepala Staff Presiden, Moeldoko sangat disesalkan para kader Demokrat di seluruh tanah air. Salah satunya oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) Demokrat Kabupaten Cianjur.

Ketua DPC Demokrat Kabupaten Cianjur, Yadi Mulyadi mengatakan, pihaknya menentang dan menyesalkan adanya kabar tersebut. Ia menyebut, seluruh kader menyatakan setia pada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“DPC Kabupaten Cianjur menyesalkan dan menentangkan tindakan inkontitusional tersebut, namun seluruh kader akan tetap loyal dan setia kepada Ketum AHY,” tuturnya kepada Cianjur Update, Senin (8/2/2021).

Meskipun demikian, Yadi menjelaskan, hingga kini tidak ada pembahasan langsung dari DPP kepada DPC Partai Demokrat terkait isu pengalihan kekuasaan atau kudeta tersebut.

“Kalau DPP langsung ke DPC tidak ada, tapi kami antar DPC se-Jawa Barat dan semua kader DPD sepakat untuk setia menjaga marwah partai Demokrat,” ujar dia.

Menyikapi kabar tersebut, pihaknya berharap situasi demokrasi di Indonesia dapat berjalan lancar tanpa ada hal-hal yang mengganggu.

“Ke depannya kami berharap situasi demokrasi di Indonesia berjalan lancar dan tidak ada hal-hal yang mengganggu demokrasi bangsa,” jelas dia.

Sebelumnya diketahui, isu kudeta kepemimpinan Partai Demokrat kini tengah menghebohkan jagad politik Tanah Air. Apalagi hal tersebut diungkapkan langsung sang Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melalui konferensi pers.

Dalam jumpa pers di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat, Senin 1 Februari 2021 siang, AHY mengungkapkan gabungan pelaku gerakan upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat itu terdiri dari lima orang.

Lima orang itu, kata AHY, seorang kader aktif, seorang kader yang selama enam tahun ini tidak aktif, seorang mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan tidak hormat lantaran menjalani hukuman korupsi. Kemudian, seorang kader yang keluar tiga tahun lalu, serta seorang non-kader yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan. Bahkan AHY pun sempat melayangkan surat pada Istana terkait keterlibatan salah seorang pejabat tinggi tersebut.

Diketahui, prahara Partai Demokrat itu bukanlah yang pertama kali. Jauh sebelumnya, hubungan antara Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dengan ayahanda AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjadi Presiden RI sekaligus ketua dewan pembina partai berlambang mercy itu memang pernah memanas dan menjadi konsumsi publik. Namun seiring waktu, konflik itupun menguap tanpa akhir yang jelas.(afs/sis)

Exit mobile version