Jabar Cetak Kenaikan Indeks Transformasi Digital Nasional yang Lampaui Rata-Rata Nasional

CIANJURUPDATE.COMProvinsi Jawa Barat mencatatkan kenaikan indeks Transformasi Digital Nasional (TDN) sebesar 60,26 poin pada tahun 2022, melampaui rata-rata nasional yang berada di angka 49,20 poin.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat, Ika Mardiah, menyatakan bahwa pencapaian ini menempatkan Jabar dalam klasifikasi “Baik” berdasarkan analisis komparatif antarprovinsi.

“Indeks TDN dengan indeks SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) Provinsi Jabar memiliki keterkaitan karena keduanya sama-sama mengalami peningkatan setiap tahunnya,” ujar Ika dilansir Jabarprov.go.id pada Senin (13/1/2025).

Data menunjukkan bahwa indeks TDN Jabar terus meningkat sejak 2018.

Pada tahun tersebut, indeks berada di angka 56,31 poin, naik menjadi 57,37 poin di tahun 2019, kemudian mencapai 59,09 poin pada tahun 2020, dan 59,99 poin pada 2021.

Kenaikan ini tak lepas dari berbagai faktor yang dinilai dalam indeks TDN, meliputi infrastruktur teknologi, inovasi teknologi, literasi digital, keamanan siber, e-government, pemberdayaan ekonomi digital, inklusi digital, hingga pengukuran kinerja secara digital.

BACA JUGA: Manisan Buah Cianjur Jadi Warisan Budaya Tak Benda Jawa Barat 2025

“Pilar pemerintahan di Jawa Barat menjadi yang paling unggul. Namun, pilar lainnya, seperti infrastruktur digital dan serapan teknologi digital dalam aktivitas sehari-hari, juga terus menunjukkan peningkatan,” tambah Ika.

Dalam laporan “Indeks Transformasi Digital” yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) pada Desember 2024, Jabar disebut memiliki ketersediaan infrastruktur digital yang baik.

Namun, adopsi teknologi digital di masyarakat belum sepenuhnya terintegrasi.

Tren positif terlihat pada indikator online services index dan e-participation index.

Meski demikian, terdapat sedikit penurunan pada indikator rasio guru-siswa di pendidikan dasar serta kemudahan menemukan pekerja dengan keterampilan baik.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa keberhasilan transformasi digital tidak hanya diukur dari kecepatan adopsi teknologi, tetapi juga dari sejauh mana inklusivitas dan dampaknya terhadap ekonomi lokal.

BACA JUGA: BKD Jabar Imbau Tenaga Non-ASN Segera Daftar Seleksi PPPK Gelombang Kedua

“Kemenkomdigi berkomitmen untuk terus mengawal setiap perkembangan, melalui kebijakan berbasis data seperti indeks TDN,” ujarnya.

Meutya berharap indeks ini menjadi acuan penting bagi pemerintah, akademisi, dan pemangku kepentingan dalam menyusun strategi menuju transformasi digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Semoga Indeks Transformasi Digital Nasional menjadi landasan kokoh untuk mewujudkan ekosistem digital yang kuat, inklusif, dan mandiri bagi Indonesia,” pungkasnya.

Exit mobile version