Jadi Korban Kekerasan Oknum Guru, Dua Santri di Cianjur Babak Belur hingga Kabur dari Ponpes
![Jadi Korban Kekerasan Oknum Guru, Dua Santri di Cianjur Babak Belur hingga Kabur dari Ponpes](/wp-content/uploads/2021/03/IMG-20210309-WA0012-780x470.jpg)
CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dua orang santri di salah satu pesantren di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur diduga menjadi korban tindak kekerasan dari oknum guru di pondok pesantren tempat keduanya menuntut ilmu. Keduanya diketahui mengalami luka lebam di bagian punggung dan paha.
Menurut informasi yang diterima, tindak kekerasan itu terjadi beberapa hari lalu. Awalnya korban keluar pondok untuk membeli sesuatu ke toko swalayan. Namun, salah seorang teman korban membuat kesalahan dan korban pun ikut dipanggil oleh oknum guru tersebut. Tak disangka, korban pun ikut dihukum dan dipukul menggunakan benda tumpul.
Usai dipukuli dan mengalami memar, korban dan temannya yang juga mengalami hal serupa pun langsung kabur. Tapi lantaran terbatas ongkos, korban hanya sampai ke kawasan Cipanas dan berlindung di sana.
Adis Abeba (49), ibu korban mengaku, awalnya mendapatkan informasi jika anaknya kabur dari pondok pesantren. Setelah mencari kemana-mana, ternyata anaknya sudah diamankan oleh seseorang di dekat RSUD Cimacan.
Ia pun kaget mendapati anaknya ternyata kabur lantaran mendapat tindak kekerasan hingga bagian punggung dan pahanya mengalami luka lebam.
“Dapat infonya anak saya kabur, tapi ternyata kaburnya karena dapat tindak kekerasan. Sedih saya begitu lihat banyak bekas luka di punggung hingga pahanya,” kata dia saat ditemui di Mapolres Cianjur, Selasa (9/3/2021).
Adis mengungkapkan, dari pengakuan anaknya, tindak kekerasan tersebut bukan hanya terjadi kali ini, jika ada yang melakukan kesalahan para santri termasuk anaknya kerap dihukum secara berlebihan hingga mendapat tindak kekerasan tersebut.