Jadi Pusat Pertanian, Masyarakat Desa Ciputri Tetap Berjuang di Tengah Masa Pandemi
![Jadi Pusat Pertanian, Masyarakat Desa Ciputri Tetap Berjuang di Tengah Masa Pandemi](/wp-content/uploads/2021/07/IMG-20210722-WA0036-780x470.jpg)
“Karena perusahaannya milik orang luar Cianjur, tapi ada juga yang memiliki lahan di sini. Sebanyak 60 persen punya lahan sendiri dan 40 persen jadi buruh tani,” bebernya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 dinilai berdampak pada proses pertanian dan perkebunan di Desa Ciputri. Khususnya dalam hal distribusi pesanan.
“Masyarakat itu mengeluh soal orderan. Karena jalur ke Jakarta ditutup akibat PPKM Darurat, jadi kadang petani mengirim saat tengah malam,” paparnya.
Untuk BUMDes, pihaknya sudah membuat kesepakatan dengan perusahaan yang ada. Melalui Peraturan Desa, pihaknya menerima 15 persen hasil penjualan dalam setahun.
“Selama pandemi ini, kami terbantu dari penjualan sayur dengan sistem online. Alhamdulillah, BUMDes masih berjalan atau kadang pengunjung yang datang ke sini,” tuturnya.
Ia menerangkan, BUMDes tersebut sudah berdiri sejak 2018. Namun, pengurusnya baru genap setahun, karena pergantian kepala desa.
“Harapan kami, mudah-mudahan pemerintah bisa membantu masyarakat dan petani kami untuk pupuk dan keperluan pertanian lainnya,” tandasnya.(afs/sis)