Jaga Sinergitas Jelang Pilkada, Bawaslu Cianjur Gelar Media Gathering

CIANJURTODAY, Cianjur – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Cianjur menggelar media gathering di The Jhon’s Cianjur Aquatic Resort, Minggu (24/11/2019) kemarin jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Topik utama dalam kegiatan tersebut adalah rekam jejak calon dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), politik uang dan kampanye hitam.

Perwakilan Bawaslu Cianjur Asep Tandang mengatakan, kegiatan ini digelar dengan tujuan menjaga tali silaturahim baik dengan rekan-rekan media beserta Bawaslu Kabupaten Cianjur.

“Intinya adalah menjaga sinergitas di lingkungan Bawaslu dan juga media yang ada di Kabupaten Cianjur,”tuturnya.

Selain itu, Asep mengungkapkan, terdapat 143 pemberitaan mengenai kinerja Bawaslu Cianjur sejak Oktober 2018 sampai November 2019, baik berita online maupun cetak.

“Data itu mulai dari tahapan pengawasan Pemilu ataupun kegiatan-kegiatan dalam bentuk pencegahan yang sudah kita laksanakan. Serta, penindakan pelanggaran dan penyelesaian sengketa proses pemilu,” jelas dia.

Sementara itu, anggota Bawaslu Jawa Barat (Jabar)Divisi Hukum Data dan Informasi H Yusuf Kurnia mangatakan, media berperan menginformasikan rekam jejak calon yang nantinya akan bersaing dalam pilkada Cianjur 2020. Hal ini dilakukan supaya masyarakat bisa lebih mengenal calon pemimpinnya.

“Masyarakat selama ini terbatas dalam mengetahui secara mendalam terkait sosok kandidat dalam pilkada, Saya rasa itu mendapat ruang untuk publik, melalui beragam konten media massa,” ucapnya.

Bahkan, pihaknya pun mewaspadai politik uang atau money politic dan kampanye hitam yang bisa saja terjadi dalam masa pilkada. Sebab, dalam pembuktiannya sulit untuk menyentuh aktor intelektualnya.

“Sedangkan untuk kampanye hitam terkadang distribusinya lewat akun palsu atau pesan berantai. Ini jelas patut diwaspadai,” ujar dia.

Maka dari itu, lanjut Yusuf, perlu adanya persamaan persepsi tentang tahapan yang akan dilakukan sejak awal dalam menyikapi sejumlah persoalan penegakan keadilan dalam setiap pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Saya akui, kesadaran publik untuk melapor sangat terbatas sekali. Jadi, saya harapkan di sini ada peran media untuk menjadi wadah. Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat,” tandas dia.(afs)

Exit mobile version