Jangankan untuk Dibawa ke Rumah, Buat Solar Juga Gak Ada

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pandemi Corona berdampak pada penghasilan sopir angkutan umum di Kabupaten Cianjur. Tak terkecuali sopir elf jurusan Cianjur selatan dan colt jurusan Cianjur – Bogor.

Hampir setiap hari penumpang sepi dan hanya hitungan jari. Jelas hal itu berdampak pada pendapatan sopir sehari-hari yang turun, bahkan bisa dikatakan nombok.

Seperti yang dialami salah satu sopir elf Cianjur selatan bernama Endang (45). Ia mengatakan, seluruh sopir merasakan pendapatan yang menurun karena sepinya penumpang.

“Saya ngetem hingga dua atau tiga jam. Sekarang udah nunggu juga kita hanya dapet dua orang penumpang. Tidak akan cukup apabila langsung narik, soalnya kan arah ke perkidulan itu jauh,” paparnya kepada Cianjur Update, Senin (20/4/2020).

Paling banyak jumlah penumpang sekitar lima orang dalam sehari. Ongkos sekali perjalanan ke Ciburang Rp40 ribu, namun terkadang penumpang hanya membayar Rp30 ribu.

“Jangankan untuk dibawa ke rumah, buat solar juga gak ada. Kadang suka ada yang menawar Rp30 ribu. Solar saja sekarang Rp150 ribu, jadi buat sopir juga tidak ada untungnya. Tidak ada untuk dibawa ke rumah,” tuturnya.

Meski begitu, penghasilan harian kadang berbeda. Jika hari ini tidak ada, besoknya ada. Ia berharap pemerintah bisa membantu para sopir yang terdampak Pandemi Corona.

“Ya harapanya mudah-mudahan pemerintah bisa membantu kami sebagai sopir. Virus ini juga cepat berlalu dan kami pun bisa berkerja dengan seperi biasanya. Pendapatan juga lumayan besar, tidak sepeti sekarang malah nombok buat solar juga tidak cukup,” tutupnya.

Ongkos Tetap, Jumlah Penumpang Dibatasi

Di sisi lain, sopir colt jurusan Cianjur – Bogor tetap beroperasi meskipun Kabupaten dan Kota Bogor tengah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun sopir angkutan umum ini tidak menaikan ongkos meskipun kapasitas penumpang dibatasi.

Mamat (70), salah satu sopir colt Cianjur – Bogor, bercerita pendapatan harian berkurang karena penumpang harus dibatasi. Penumpang dibatas maksimal 6 orang dan tidak boleh lebih.

“Itu juga kalau ada ya paling banyak sih lima orang,” tuturnya.

Ia bercerita, pendapatan kini menurun drastis dari hari biasanya. Jangankan mencari uang lebih ke rumah, untuk setoran pun tidak cukup.

“Ongkos saya tidak ada kenaikan, masih sama seperi biasa saja. Akan tetapi sopir yang lain tidak tau, mungkin ada kenaikan. Kalo saya pribadi tidak ada kenaikan,” tambahnya.

Ongkos untuk penumpang Cianjur – Cipanas dipatok Rp10 ribu. Cianjur – Cisarua Rp25 ribu dan Cianjur – Bogor Rp 30 ribu. Dalam sehari, ia bisa narik satu rit.

“Itu juga bila ada yang sewa penumpang, kalo gak ada ya paling pulang ke rumah. Tidak ada buat setor apa lagi buat bawa ke rumah,” katanya.

Sama seperti sopir lainnya, Mamat berharap agar Pandemi Corona segera berlalu sebelum Ramadan tiba agar bisa berkerja seperti sedia kala lagi.(ct6/rez)

Exit mobile version