CIANJURUPDATE.COM – Jelang Pergantian Tahun Baru, harga cabai di Pasar Tradisional Muka Ramayana Kabupaten Cianjur, kembali mengalami kenaikan.
Melejitnya harga cabai tersebut, kemungkinan karena kurangnya pasokan atau stok cabai dari kebun akibat curah hujan yang cukup tinggi.
Salah seorang pedagang di Pasar Muka Ramayana Cianjur, Jejen (37) menjelaskan, harga cabai rawit merah sudah naik selama satu minggu lebih. Bahkan, harga Rp 80 ribu per kilogram sudah diberlakukan beberapa hari ini.
“Cabai rawit merah per kilogramnya kalau normal 40 ribu. Memang sudah satu minggu ada kenaikan diberbagai jenis cabai,” ungkap dia saat ditemui, Senin (30/12/2024).
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit Melonjak Sampai Rp50 Ribu Per Kilogram, Pedagang dan Konsumen di Cianjur Mengeluh
Selain cabai rawit, lanjut dia, cabai merah, cabai hijo sama mengalami kenaikan, cabai merah dari awal Rp35 ribu menjadi Rp80 ribu sementara cabai hijau dari awal Rp 28 ribu kini menjadi Rp40 ribu.
“Kenaikan harga cabai-cabaian ini biasanya disebabkan karena curah hujan tinggi sehingga petani gagal panen karena cabai dikebun busuk. Sehingga pasok ke pasar tidak ada jadi harga naik,” ucap dia.
Dampak dari kenaikan harga cabai di Cianjur ini, omzet Bambang turun sampai 20 persen. Hal ini pun dikarenakan berkurangnya pembeli di pasar.
“Sekarang hanya habis lima Kilogram sehari, kalau harga lagi normal ramai bisa 10 Kilogram. Sekarang pembeli biasanya satu kilogram jadi setengah ataupun jadi belinya ons an, itupun yang langganan,” ucap dia.
BACA JUGA: Jelang Malam Tahun Baru, Stok Jagung di Pasar Cianjur Capai Lima Ton, Harganya Rp 10 Ribu Perkilo
Senada diungkapkan, Bambang (40) cabai-cabaian diakhir tahun ini mulai mengalami kenaikan lumayan cukup drastis.
“Ya kang, ada kenaikan sama. Semu kenaikan harga cabai itu hampir dua kali lipat,” ungkap dia.
Menurutnya, kenaikan ini biasanya diakibatkan karena di setiap akhir tahun cuaca hujan, sehingga petani gagal panen, karena busuk atau banyak yang jatuh sebelum waktunya panen.
“Bisanya sih karena gagal panen cuaca buruk, jadi pasokan ke pasar dari petani berkurang, jadi harganya naik. Ini juga baru naik Rp80 ribu kalai rawit merah sama cabai merah tapi kedepannya gak tau biasnya tembus hingga Rp100 ribu,” ucap dia.
“Harga cabai naik juga ini berimbas kepada penjualan, pembeli berkurang karena hargai cabai, saya juga jadi bingung kalau ngasih harga ke pelanggan,” tambahnya. (*)