Jembatan Leuwi Jurig di Takokak Reyot, Belum Ada Bantuan Pemerintah

CIANJURUPDATE.COM, Takokak – Jembatan penghubung Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak dan Desa Wargasari, Kecamatan Kadupandak tidak layak untuk dilewati warga. Meskipun ada jalan utama, warga lebih memilih untuk melewati jembatan yang kerap disebut leuwi jurig tersebut.
Salah seorang sales asal Kampung Cijoho, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang Muhammad Andi Suhendi (23), mengaku kerap melewati jembatan yang terletak di Kampung Sukarama, RT03 RW05 Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak itu setiap hari Jumat. Ia menyebut jembatan tersebut memiliki banyak lubang.
“Kondisi jembatannya banyak lubangnya. Tapi warga memilih jalan itu karena lebih cepat, kalau pakai jalan utama bisa tiga kali lebih jauh dan perjalanan pun akan lama,” tuturnya saat diwawancara Cianjur Update, Kamis (28/11/2019).
Bahkan, Andi mengatakan, setiap ia bekerja ke wilayah tersebut, ia menggunakan jalur utama. Ia mengaku jalur utama lebih jauh dan jalannya pun tidak terlalu bagus.
“Saya bertugas di wilayah selatan sering pakai jalan utama, dan memang tidak terlalu bagus jalannya. Tapi, warga di sana lebih memilih jembatan itu karena lebih deket walaupun cuma jalan setapak,” jelasnya.
Memiliki Tinggi 50 Meter
Andi mengungkapkan, jembatan tersebut beresiko bagi para penggunanya. Sebab, ia mengatakan, selain banyak lubang, jembatan itu pun reyot dan di bawah jembatan itu ada sungai. Ia pun menuturkan, jembatan itu memiliki ketinggian sekitar 50 meter.
“Jembatannya beresiko karena banyak yang bolong di bawahnya ada sungai. Reyot banget juga waktu saya lewatin jembatan itu, gak berani liat ke bawah. Tingginya sih sekitar 50 meter. Warga sekitar memang mau tak mau ke jembatan itu kalau mau ke Wargasari,” ungkapnya