CIANJURUPDATE.COM, Cikadu – Sejumlah pelajar di Kampung Cikadu, Desa Cikadu, Kecamatan Cikadu, terpaksa mengangkat motornya untuk bisa menyeberangi sungai agar sampai ke sekolah. Sungai yang memisahkan Kampung Cikarenye, Desa Mekarlaksana dan Kampung Cikadu, Desa Cikadu ini kerap sulit dilewati saat musim hujan.
Salah seorang guru SMPN 5 Cikadu, Dahi Sugianto, mengatakan, sebelumnya sempat ada jembatan yang dibangun oleh warga. Namun, jembatan yang terbuat dari bahan seadanya itu runtuh pada tahun 2016 lalu.
“Selama ini memang pembangunan jembatan tersebut dari warga. Dulu bahannya cuma kayu sama bambu seadanya, jadi kalau air pasang pasti kebawa air,” tuturnya saat diwawancara Cianjur Update, Kamis (12/12/2019).
Dahi mengungkapkan, pelajar yang menggunakan sepeda motor, terpaksa mengangkut motornya agar bisa melewati sungai. Namun, hal itu terjadi apabila air sedang meninggi.
“Sebenarnya, ada juga jalan alternatif. Tapi, jauh, harus lewatin dua jembatan lagi dan lewat Desa Sukaluyu dulu,” ungkap dia.
Selain itu, Dahi menyebut, di musim kemarau tidak terlalu ada kendala dalam melewati sungai itu. Namun, ketika musim hujan, sangat beresiko bagi para pelajar untuk melewati sungai itu.
“Kadang, kalau hujan deras, sekolah lebih baik dibubarkan. Daripada nyawa anak yang dipertaruhkan, mending sekolah yang dibubarkan,” ucap dia.
Bahkan, terkadang orang tua siswa tidak mengizinkan pelajar melewati jalan tersebut apabila hujan sedang melanda lokasi tersebut. “Orang tua melarang karena khawatir anaknya kenapa-kenapa,” ucapnya.
Dahi pun merasa kasihan kepada pelajar terutama perempuan yang terkadang kesulitan melewati jalan tersebut. Ia pun berharap, akan ada bantuan dari pemerintah setempat untuk bisa membangun jembatan, minimal dapat dilalui sepeda motor.
“Saya berharap lebih cepat dibangun jembatan, minimal bisa dilalui oleh motor. Kasian anak perempuan yang tidak punya motor, harus muter jalannya,” tandasnya. (afs)
Reporter: Afsal Muhammad
Editor: Reza Parahyangan