CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Warga Kampung Pasalakan, Desa Sirnagalih, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, kini harus terisolir. Pasalnya, jembatan yang terbawa hanyut banjir pada Sabtu (12/6/2021) lalu, belum kunjung diperbaiki.
Bahkan, sejumlah warga kerap terlihat nekat menyeberangi Sungai Cisadea yang cukup deras tanpa pengaman apapun.
Melihat ini, Kepala Desa Sirnagalih, Sugiono mengatakan, dirinya ikut prihatin atas kejadian tersebut. Namun ia mengaku, tidak bisa berbuat banyak atas musibah banjir yang terjadi di Kampung Pasalakan Sindangbarang.
“Kami hanya bisa bantu semampunya. Karena dana desa tidak akan cukup untuk membangun jembatan permanen bagi warga,” ujarnya kepada Cianjur Update, Sabtu (19/6/2021).
Pihaknya menambahkan, bahwa sudah pernah ada pengajuan pembangunan jembatan di Kampung Pasalakan Sindangbarang tersebut kepada pihak Pemerintah Kabupaten Cianjur. Namun sampai saat ini belum ada respon apalagi pemantauan ke lokasi jembatan.
“Dari 2010 lalu sempat ada pengajuan untuk perbaikan jembatan, namun belum ada respon. Malah waktu itu, dari desa sempat membantu dengan pengadaan perahu sementara, itupun hanya satu unit. Mungkin sekarang sudah rusak atau rapuh, saya kurang tahu,” jelasnya.
Dirinya mengimbau kepada seluruh warga Desa Sirnagalih, khususnya warga Kampung Pasalakan Sindangbarang, agar senantiasa berhati-hati dan tidak memaksakan diri untuk menyeberangi sungai.
Terutama, lanjutnya, jika sedang hujan deras dan volume air sedang tinggi, karena khawatir terjadi hal yang tidak baik.
“Kami tidak bisa melarang, apalagi dalam keadaan darurat. Seperti yang akan melahirkan, yang harus segera ke sekolah, ke Rumah Sakit, tetap harus melewati sungai itu. Bagaimanapun kondisinya, agar selalu berhati-hati dan tetap waspada ketika volume air sedang naik,” tegasnya.
Rukun Warga (RW) Kampung Pasalakan, Muhtar mengatakan, bahwa kondisi saat ini sangat sulit, apalagi saat hujan turun dan volume air naik.
“Kami merasa terisolir, dipaksa untuk tidak kemana-mana oleh keadaan. Apalagi jika hujan deras, pasti volume air naik, sangat sulit kemana-mana,” terangnya.
Dirinya memohon perhatian, kepada pihak pemerintah desa dan kabupaten, supaya ada solusi terhadap kondisi saat ini.
“Kami memohon kepada seluruh pihak, untuk segera memperbaiki jembatan. Karena jembatan itu adalah akses utama bagi warga Kampung Pasalakan Sindangbarang,” paparnya.
Selain itu, warga yang berangkat kerja, ke rumah sakit, maupun jual beli hasil bumi ke pasar, aksesnya tidak ada.
“Jika ini terus berlanjut, kami mau memberi makan anak istri bagaimana,” tutupnya.(ct10/sis)