CIANJURUPDATE.COM – DPRD Cianjur segera mengambil langkah evaluasi terhadap program pembinaan Qori dan Qoriah yang dilakukan oleh Pemkab Cianjur.
Ini adalah buntut dari prestasi kurang memuaskan menghampiri Kabupaten Cianjur di ajang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Jawa Barat.
Setelah mencuatnya petisi pengunduran diri sekda, kini Cianjur mendapatkan nilai nol dalam kompetisi MTQ tersebut.
Dalam MTQ ke-38 ini, Bekasi tampil sebagai juara umum dengan nilai 126, sementara Cianjur berada di peringkat tiga terbawah bersama Purwakarta dan Subang dengan nilai nol.
BACA JUGA: Anggota DPRD Jabar Asep Suherman Komitmen Dukung Pertanian di Jabar Lebih Baik
Asisten Daerah 1 Setda Kabupaten Cianjur, Arif Purnawan, mengungkapkan bahwa Cianjur mengirimkan 40 Qori dan Qoriah ke MTQ Jabar.
Beberapa peserta bahkan berhasil meraih Juara Harapan 2 dan Harapan 3.
“Dari 40 orang itu, tidak semuanya kalah. Ada yang berhasil meraih juara harapan, tetapi memang untuk juara 1-3 tidak ada,” jelas Arif pada Selasa (7/5/2024).
Menurut Arif, hanya Juara 1 sampai 3 yang mendapatkan poin untuk daerah, sehingga Cianjur meraih poin nol dalam MTQ kali ini.
BACA JUGA: Kompak! DPRD dan Serikat Pekerja di Cianjur Sepakat Tolak PP Tapera
“Makanya, Cianjur raihan nilainya nol karena juara harapan tidak masuk dalam penilaian,” tambahnya.
Meskipun demikian, Arif tetap bangga dengan usaha 40 Qori dan Qoriah yang telah bertanding.
“Kita tetap bangga. Ke depan, pembinaan akan ditingkatkan agar kita bisa meraih juara,” tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Rustam Effendi, menyatakan kekecewaannya atas hasil tersebut, terutama mengingat Cianjur dikenal sebagai Kota Santri.
BACA JUGA: Serap Aspirasi Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Anggota DPRD Jabar Kunker ke Sumedang
“Sebagai masyarakat Cianjur, yang dijuluki kota santri, kami sangat prihatin,” ucapnya.
Prestasi di MTQ tingkat Jabar ini akan menjadi bahan evaluasi bagi DPRD bersama Setda Kabupaten Cianjur.
Rustam menyebutkan bahwa salah satu fokus evaluasi dari DPRD Cianjur adalah potensi Qori dan Qoriah di pelosok yang belum terjamah oleh pemerintah daerah.
“Setiap kali saya kegiatan di pelosok Cianjur selatan, saya kerap menemukan anak-anak yang dengan indahnya melantunkan ayat suci Al-Quran. Menurut saya, potensi ini kurang terpantau. Padahal jika dibina, hasilnya akan luar biasa,” ujarnya.
BACA JUGA: Serap Aspirasi Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Anggota DPRD Jabar Kunker ke Sumedang
Rustam menegaskan bahwa evaluasi ini penting untuk memastikan program pembinaan yang lebih tepat sasaran dan efektif dalam membina para Qori dan Qoriah.
“Kami akan evaluasi, ada hal yang kurang baik atau bahkan program yang tidak tepat sasaran dalam membina para Qori dan Qoriah,” tandasnya.