Berita

Kaget Tagihan Listrik Tinggi, Sejumlah Warga Cianjur Datangi PLN

Penjelasan PLN

Sementara itu perwakilan PLN Cianjur, Rosa, dalam talkshow di stasiun radio Tjandra FM, Cianjur, Rabu (10/06/2020) mengatakan, kenaikkan tarif listrik bergantung pada pemakaian. Termasuk jumlah barang elektronik dan frekuensi listrik yang digunakannya.

“Semakin banyak barang semakin bertambah jumlah pemakaian. Walau jumlah barangnya sama, namun bila digunakan lebih sering dan lebih lama maka pemakaian listrik juga lebih besar yang menagkibatkan bertambah,” kata dia.

Ia pun mengatakan, pencatatan meter tidak dilakukan di beberapa daerah karena masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Akhirnya pihak PLN menghitung menggunakan rata-rata.

“Misalnya per bulan Rp300 ribu, April dan Mei itu PSBB petugas sulit akses. Maka dihitung rata-rata April dan Mei Rp300 ribu. Padahal pemakaian April dan Mei itu kebih besar karena akifitas dilakukan di rumah. Hal ini menyebabkan adanya Selisih realisasi dibanding data riil KWh di rumah. Jadi ada pemakaian yang belum tertagih, jadi ditahihkan bulan berikutkan bulan juni ini,” jelas dia.

Dalam mengantisipasi hal ini, lanjut dia, serta memudahkan masyarakat dalam membayar tagihan yang membludak. Pihak PLN telah menyiapkan skema pembayaran. Dari skema ini, dinilai dapat mempermudah masyarakat.

“Pada bulan Juni menyiapkan skema perlindungan dengan skema ini, yang tagihannya melebihi 20 persen, yang ditagihkan di bulan Juni hanya 40 persennya. Kemudian sisanya ada 60 persen itu dibagi rata-rata tiga bulan berikutnya, Juli, Agustus, September.” tukasnya.(afs/rez)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button