CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Tahun 2019 akan berakhir dalam beberapa hari. Berbagai peristiwa dan momen besar terjadi di Cianjur selama 2019. Cianjur Update menyajikan kaleidoskop ini dengan merangkum berbagai berita yang menjadi perhatian publik di setiap bulan, dari Januari sampai Desember. Berikut berita terpopuler, viral, dan peristiwa di Cianjur dalam setahun.
Januari: Helikopter Mendarat Darurat di Gekbrong
Berita Popular Cianjur Update di bulan Januari adalah mendaratnya helikopter di Kampung Pancuran, Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur pada Selasa (29/1/2019). Helikopter dengan nomor penerbangan PK-ASG warna hitam ini mendarat darurat dengan dua penumpang di dalamnya.
Tak ada kerusakan atau kendala mesin, penyebab helicopter mendarat darurat ini diperkirakan karena faktor cuaca. Pilot berkebangsaan Irlandia yang enggan disebut namanya itu untuk mendaratkan helikopternya di Gekbrong. Hal ini menjadi tontonan warga sekitar yang kebetulan melintas di Jalan Raya Gekbrong.
Februari: Resmikan Alun-alun Cianjur, Jokowi Janjikan Jalan Tol
Pada (8/2/2019) Presiden RI, Joko Widodo melakukan kunjungan ke Kabupaten Cianjur. Kedatangan Presiden Jokowi saat itu adalah untuk meresmikan Alun-Alun Cianjur, menyerahkan sertifikat gratis, menghadiri sosialisasi Dana Desa.
Masyarakat pun sangat antusias, serangkaian penampilan ditunjukan untuk menyambut kehadiran Presiden Jokowi. Presiden Jokowi mengaku sangat takjub dengan Alun-alun Cianjur. Dirinya juga berharap Alun-alun Cianjur dapat menjadi inspirasi bagi kabupaten/kota yang ada di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, pada kunjungannya ini, Presiden Jokowi berjanji akan mencanangkan pembangunan jalan tol yang melibatkan wilayah Cianjur. Rencananya ditujukan untuk menghubungkan Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung.
Maret: Prabowo Disambut Antusias di Cianjur
Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2 saat itu mengunjungi Kabupaten Cianjur pada Selasa (12/03/2019). Ia mendarat di Lapang Prawatasari, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur menggunakan helikopter pada pagi hari.
Kedatangannya mengundang perhatian publik terutama masyarakat Kabupaten Cianjur. Ia disambut oleh massa yang diperkirakan jumlahnya mencapai ribuan orang, dari berbagai elemen.
Dari mendaratnya di Lapangan Prawatasari kemudian diberangkatkan menggunakan mobil SUV menuju Gedung Assakinah untuk bertatap muka dengan masyarakat Cianjur.
April: 10 Petugas KPPS Pemilu 2019 Meninggal Dunia
Sepuluh anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kabupaten Cianjur meninggal dunia selama proses Pemilu 2019. Mereka meninggal dunia diduga karena faktor kelelahan usai menjalankan tugas.
Delapan petugas KPPS meninggal dunia pada rentang waktu 19 April hingga 25 April 2019.
Mereka sebelumnya telah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit maupun layanan kesehatan lainnya. Kemudian petugas KPPS di TPS 01 Desa Bunijaya yakni Dina Wahdina (47 tahun) dan Surahman (63 tahun) petugas di TPS 01 Desa Pasirbaru meninggal dunia pada Minggu (28/4/2019). Cianjur Update
Karyawan Alfamart Ditemukan Tewas dengan Mulut Berbusa
Beragam peristiwa terjadi di Cianjur pada 2019. Salah satunya tentang kematian seorang karyawan Alfamart di Desa Jambudipa Kecamatan Warungkondang pada Minggu, 14 April 2019.
S, seorang karyawan Alfamart Jambudipa, Warungkodang Cianjur, meninggal dunia dengan kondisi berbusa. Ia ditemukan dalam kondisi telungkup dengan mulut berbusa. Sedangkan rekan kerjanya, Z, selamat dan sempat dirawat di RSUD Cianjur.
Penyebabnya diduga karena asap genset yang dinyalakan di gudang saat listrik mati. Kedua korban ditemukan oleh karyawan lainnya yang hendak berganti sif.
Keluarga korban menolak adanya autopsi kepada jenazah SPS. Peristiwa meninggalnya karyawan di Alfamart Jambudipa diselesaikan secara kekeluargaan.
Divisi Corporate PT Sumber Alfaria Trijaya TBK Cianjur-Sukabumi, Iwan Kurniawan, mengatakan peristiwa tersebut murni karena kecelakaan kerja. Penggunaan genset pun diakuinya sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Kita sesuai SOP dalam pengoperasian genset,” paparnya, beberapa waktu lalu.
Pihak perusahaan bertanggungjawab untuk mengobati satu karyawan lainnya yang saat ini dirawat di RSUD Cianjur dan bertanggungjawab dalam pengurusan jenazah almarhumah SS, hingga mengurus hak-haknya.
“Sebagai rasa peduli kita, selain pihak perusahaan, para karyawan juga memberi santunan kepada keluarga Almarhumah,” tuturnya. Cianjur Update
Mei: Pria di Sindangbarang Ini Curi Celana Dalam Perempuan, Motifnya Bikin Melongo
J, warga Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur diamankan aparat Polsek Sindangbarang pada Sabtu (25/5/2019) malam. Ia nekat mencuri celana dalam wanita karena tidak kuat menahan nafsunya.
Kasus ini berawal ketika masyarakat kehilangan celana dalamnya. Kemudian diikuti keluhan masyarakat lainnya yang kehilangan. Hingga akhirnya warga mencurigai J.
Namun setelah ditanya ia kabur dan meninggalkan sepeda motonya. Warga menemukan barang bukti, ternyata di bawah jok motor ada beberapa celana dalam.
Setelah digali motifnya, J mengaku melakukan aksi pencurian celana dalam dari karena suka Onani. Cianjur Update
Mei: Pembunuhan Sadis di Tegalega Warungkondang
Sesosok mayat pria ditemukan warga di jalan kebun teh di Kampung Tegalega, Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Minggu (26/5/2019) pagi. Penemuan mayat yang merupakan korban pembunuhan sadis ini pertama kali diketahui seorang warga yang tengah mencari rumput.
Mayat yang diketahui bernama Duduy itu dibunuh secara sadis, dengan kondisi leher nyaris putus akibat benda tajam. Selain itu, ditemukan luka benda tumpul di bagian kepala.
Polisi pun bekerja keras untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis di Tegalega Warungkondang itu. Akhirnya tiga pelaku pembunuhan tersebut diamankan. Mereka adalah S, F, dan SA yang diketahui merupakan teman Duduy.
Motif pembunuhan itu dilakukan karena pelaku kesal kepada korban yang sering terlihat menggunakan motor sport, dan membuat bising ketika lewat depan pelaku. Cianjur Update
Korban dibunuh dengan dengan lima hantaman di bagian kepala. Tiga kali menggunakan keling, dua kali memakai batu sebesar buah kelapa setelah sebelumnya disayat dengan golok.
Atas perilakunya ini, para pelaku terancam dikenakan pasal berlapis, yakni pasal 340, 339, 338, dan 365 dengan ancaman pidana seumur hidup. Cianjur Update
Juni: Cianjur Dilanda Kekeringan
Sepuluh kecamatan di Kabupaten Cianjur dilanda kekeringan seiring musim kemarau. Sepuluh kecamatan itu di antaranya Cibeber, Sukaluyu, Sukanagara, Tanggeung, Sindangbarang, Agrabinta, Cibinong, Cidaun, Naringgul, dan Haurwangi.
Masyarakat yang mengalami ini harus kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari karena tidak adanya air. Seperti warga Kampung Pasirhuni RT 02/RW 06 Dusun Karyamukti, Desa Cikadu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur, yang harus turun gunung untuk mendapatkan air bersih. Warga harus menempuh perjalanan beberapa kilometer selama 30 menit ke Sungai Ciupuh atau Cilaku. Menuruni bukit, melalui jalan terjal, dengan tanah dan batu.
Tidak hanya usaha mencari air dengan aksi turun gunung, salah satu warga asal Mande terpaksa menggunakan air galon untuk mandi. Hal ini karena sulitnya mendapatkan air bersih, saat kekeringan terjadi di Desa Kademangan Kecamatan Mande.
Ada pula 1.007 hektar sawah di sembilan desa di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur terancam kekeringan akibat irigasi di Desa Cikondang jebol. Hal ini mengakibatkan para petani gagal panen. Cianjur Update
Juli: Kereta Api Cianjur – Ciranjang Beroperasi
Warga Sukabumi dan Cianjur bisa menggunakan kereta api ke Ciranjang sejak 30 Juli 2019. Rute KA Siliwangi resmi diperpanjang, asalnya Sukabumi – Cianjur menjadi Sukabumi – Ciranjang. Dalam sehari ada tiga kali perjalanan pulang dan pergi, dengan tarif Rp3 ribu sekali jalan.
Rangkaian kereta api ini semakin panjang menjadi tujuh kereta, sejak 1 Desember 2019. Ditambahnya kapasitas penumpang diharapkan bisa melayani warga Cianjur dan Sukabumi lebih banyak lagi.
Satu kereta terdiri dari 106 tempat duduk. Artinya, jika saat ini tersedia 424 tempat duduk, mulai 1 Desember 2019 akan bertambah menjadi 636 tempat duduk. Pada 2020 dikabarkan rute KA Siliwangi akan diperpanjang lagi samapi ke Stasiun Cipatat. Cianjur Update
Pembunuhan Amelia Ulfa
Senin (22/7/2019) sesosok mayat perempuan ditemukan warga di pinggir jalan di Kampung Bungbulang, Jalan Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Sukabumi. Mayat tersebut diketahui adalah Amelia Ulfah (22), warga Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Ia menjadi korban pembunuhan yang dilakukan RH, seorang sopir angkutan umum Bogor – Cianjur. Pembunuhan itu bermula ketika Amelia hendak pulang ke Cianjur dari Bogor usai daftar kuliah menggunakan elf yang dikendarai RH. Amelia menumpang angkutan yang dibawa RH dari Ciawi ke Cianjur, Minggu (21/7/2018) malam.
Di sana, Amelia hanya seorang diri dalam mobil. Niat RH muncul ingin mengambil barang berharga milik Amelia karena terdesak kebutuhan ekonomi. Tidak hanya tinggal diam Amelia melakukan perlawanan. Maka tersangka berusaha melumpuhkan dengan cara membekap saluran pernapasan sampai korban pingsan.
Melihat korban mulai bergerak timbul niat tersangka untuk berbuat asusila, karena melawan akhirnya korban dicekik hingga tewas.
Setelah disadari wanita yang ia bekam telah tewas, pelaku kemudian terus menjalankan kendaraan tersebut. Akhirnya ia memutuskan membuang jasad korban dan barang bukti lainnya di pinggir Jalan Sarasa, Cibeureum, sekitar pukul 23.00 WIB hari Minggu (21/7/2019)
Diketahui Amelia ini ditemukan pertama kali oleh seorang warga sekitar pukul 06.30 WIB pagi. pembunuhan Amelia Ulfah (22) terjadi di Jalan Baru dan Jalan Sarasa, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jumat (9/8/2019) pagi.
Amelia dimakamkan di kampong halamannya di Kelurahan Sayang RW 09, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, pada Selasa (23/07/2019). Sementara itu RH, tersangka pembunuhan Amelia Ulfah (22) terancam hukuman penjara seumur hidup.
Ia dijerat Pasal 365 ayat 4 KUHP Pidana Curas, Pasal 338, Pasal 285 dan Pasal 351 yang Mengakibatkan Kematian. Ancamannya hukuman seumur hidup hukum dan 20 tahun penjara. Cianjur Update
Agustus: Empat Polisi Terbakar Api Demo
Empat Polisi terbakar pada aksi demo mahasiswa di Pendopo Cianjur pada Kamis (15/8/2019) lalu. Identitas mereka adalah Aiptu Erwin, Bhabinkamtibmas Kelurahan Bojongherang Polsek Kota Polres Cianjur. Kemudian Bripda Yudi Muslim, anggota Satuan Sabhara Polres Cianjur, dan Bripda F.A Simbolon, anggota Satuan Sabhara Polres Cianjur, dan Bripda Anif.
Kejadian ini bermula ketika mahasiswa yang tergabung dalam Aktivis Cipayung melakukan aksi unjuk rasa tentang kinerja pemerintahan di Kabupaten Cianjur. Aksi dimulai di Kantor DPRD Cianjur dan berlanjut di depan Pendopo Kabupaten Cianjur.
Namun di sana ada bagian dari massa yang membakar ban di tengah jalan. Saat beberapa anggota polisi mengamankan aksi tersebut, diduga ada yang melempar bensin kearah mereka yang mengakibatkan api menyambar badan para polisi.
Dari keempat anggota polisi itu, Aiptu Erwin terbakar paling parah. Hampir seluruh pakaiannya hangus terbakar, sebagian kulitnya pun melepuh. Ia pun dibawa ke RSUD Cianjur untuk mendapatkan perawatan medis. Sejumlah mahasiswa diamankan akibat peristiwa ini.
Keempat polisi ini pun mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. Polisi berpangkat Aiptu menjadi Ipda, sedangkan berpangkat Bripda menjadi Aiptu. Sempat dirawat beberapa hari di Jakarta, namun Ipda Erwin meninggal dunia dan dimakamkan di TMP Cikaret. Cianjur Update
September: STMMelawan
Mahasiswa dan pelajar Indonesia ramai-ramai memprotes rancangan KUHP di Jakarta. Tak ketinggalan siswa STM asal Cianjur yang tergerak juga untuk ikut ke Jakarta.
Aksi mereka itu viral, setelah beredar sejumlah video yang menayangkan puluhan siswa STM ikut serta pada unjuk rasa mahasiswa di Jakarta, Selasa (24/9/2019) lalu.
Meskipun begitu, aksi siswa STM asal Cianjur itu mendapat berbagai reaksi pro dan kontra dari masyarakat. Tidak hanya video, tagar #STMmelawan juga menjadi trending topic di media sosial Twitter Indonesia, Rabu (25/9/2019) malam.
Aksi terus berlanjut, hingga akhirnya pada, Kamis (26/9/2019). Polres Cianjur mengamankan puluhan pelajar STM asal Cianjur yang berencana pergi ke Jakarta. Mereka pun dibawa ke kantor polisi untuk diberikan pembinaan dan pengarahan. Cianjur Update
Bayi Ditenggelamkan Ibunya Hingga Tewas
Pada Sabtu (18/9/2019) bayi malang berusia sekitar tiga bulan dibunuh ibu kandungnya berinisial YN. Bayi itu dibunuh dengan cara ditenggelamkan di bak, karena kesal dan sakit hati kepada suaminya DR.
Peristiwa ini terjadi di Kampung Cisuren RT 03/RW 05, Desa Sukagalih, Kecamatan Takokak, Cianjur. Pembunuhan bermula ketika YN, ibu kandung bayi malang akan memandikan korban.
Namun pada saat itu bayi terus-menerus menangis sehingga membuatnya kesal.YN juga teringat dengan perbuatan suaminya yaitu DR, yang telah selingkuh pada saat korban berumur tujuh bulan di dalam kandungan.
Karena kesal dan sakit hati, YN yang semula akan memandikan korban kemudian memasukan anaknya yang terus menangis ke dalam bak mandi. Dengan posisi terlentang lalu dengan sengaja meninggalkannya sehingga tenggelam dan meninggal dunia.
Kemudian sekitar jam 09.30 WIB nenek korban bernama Mae merasa pulang ke rumah setelah mencari rumput dari kebun. Berniat mencuci kaki ke kamar mandi, namun ketika berada di dalam kamar mandi, Mae melihat ke dalam bak ada sesuatu yang mengambang yang awalnya diduga adalah boneka.
Tersadar yang mengambang adalah seorang bayi yang merupakan cucuknya, kemudian mengambil korban dan memeluknya sambil berteriak untuk meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Atas perbuatan tersebut YN dapat dijerat dengan pasal 80 Ayat (3) dan Ayat (4) UU RI No 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Juncto Pasal 338 KUH Pidana. Dancam dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rpi3.000.000.000.(tiga miliar rupiah). Cianjur Update
Oktober: Diculik dan Disekap, Wanita Ini Diperkosa Tiga Pria
A (17), wanita asal Kampung Angkola, Desa Sukajadi, Kecamatan Cibinong , Kabupaten Cianjur menjadi korban pemerkosaan oleh tiga pria yang masing-masing berinisial JR (54), AH (44), dan ED, Kamis (3/10/2019).
Sebelum terjadinya pemerkosaan, A sempat disekap selama empat hari di rumah JR di Gang Harapan II, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur.
Mulanya, pada Rabu (2/10/2019) sekitar jam 04.00 WIB, JR mendatangi rumah nenek korban di Kecamatan Cibinong. Ia mencongkel jendela dan menyekap A menggunakan dengan kain hitam.
A dibawa ke rumah JR, kemudian pada Jumat (4/10/2019) korban diperkosa kembali oleh ED. Pada Sabtu (5/10/2019) pagi, korban A dibawa ke Jakarta oleh JR ke rumah seseorang bernama YN.
YN sebut korban tidak waras , sehingga akhirnya korban dibawa pulang lagi oleh JR pada Minggu (6/10/2019) dini hari menggunakan bus.
JR sempat kembali mengajak A bersetubuh namun korban tidak mau, sehingga kabur dari rumah sekitar jam 03.00 WIB. Beruntung saat itu ada anggota polisi yang patroli. Hingga polisi melakukan penangkapan dan penahanan pelaku yang berinisial AH dan JR, sedangkan ED masih DPO.
Atas perbuatan tersebut para pelaku dapat dijerat dengan pasal 81 ayat (1) UU Republik Indonesia nomor 17 tahun 2016 tentang penerapan peraturan pemerintah pengganti UU nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan perempuan dan anak. Kemudian pasal 332 KUHPidana. Cianjur Update
Penemuan Mayat di Sukanagara Terungkap
Kasus penemuan mayat di tebing Kampung Sukarajin, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, pada Kamis (26/9/2019) terungkap. Jenazah tersebut diketahui bernama Jenal Omposunggu (42), warga Blok Batujajar RT 1/RW 15, Desa Batujajar Barat, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Ia merupakan seorang debt collector Koperasi Simpan Pinjam (KSP/Kosipa).
Jenal merupakan korban pembunuhan. Ada tujuh tersangka yang diamankan, mereka memiliki peran masing-masing. Mulai dari eksekutor, penadah handphone, hingga penadah motor. Adapun ketujuh orang pelaku yang telah tertangkap di antaranya ANA (50), C (42), WN (43), SP (37), DN (41), AT (43), dan YP (54).
Dua di antaranya sebagai eksekutor yang menghabisi nyawa korban, mereka adalah AN alias Ahok (50) warga Cimahi dan CK alias Maung (42) warga Kabupaten Bandung Barat.
Terungkap motif pembunuhan Jaenal Ompusunggu didasari dendam dan hutang piutang. AN alias Ahek (50), pelaku pembunuhan, mengaku sakit hati atas cara Jaenal Ompusunggu menagih utang.
Ahek diketahui mempunyai utang Rp 40 juta. Bunganya cukup mencekik, dan Ahek pun harus bayar total Rp 150 juta. Akibatnya ketujuh pelaku tersebut, dijerat dengan Pasal 388 KHUP Tentang Kejahatan Terhadap Nyawa dengan hukuman penjara maksimal 15 tahun. Cianjur Update
November: Siswa SMK Ditusuk, Usus Terburai
Peristiwa ini terjadi di Desa Cisalak, Kecamatan Cibeber pada hari Senin (18/11/2019). Seorang siswa SMK di Cibeber terlibat tawuran dan ditusuk saat berkumpul dengan teman-temannya. Siswa berinisial BS (18), warga Kampung rahon RT03 RW02, Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu ditusuk perutnya hingga terburai.
Peristiwa bermula saat para siswa tersebut berkumpul di Cisalak. Tiba-tiba, datang segerombolan siswa dari salah satu SMK di Cilaku. Tidak tinggal diam, Asep beserta teman-temannya melawan balik hingga berakhir bentrok. Namun, naas BS harus terkena tusukan.
Mengetahui temannya tertusuk, Asep dan teman-temannya pun membawa BS ke Puskesmas Cibeber. BS mendapatkan tusukan yang cukup dalam Sekitar 10 sentimeter. Ususnya pun sampai keluar dan mengeluarkan cukup banyak darah. Setelah mendapat pertolongan pertama, BS dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sayang Cianjur. Cianjur Update
Desember: Jangari Diterjang Banjir
Waduk Cirata di Jangari Kabupaten Cianjur porak poranda diterjang banjir bandang pada Sabtu (14/12/2019). Akibatnya kolam apung banyak rusak hingga menyebabkan kerugian. Selain itu sejumlah perahu nelayan hacur dan terbalik pascakejadian.
Akibat kejadian ini diperkirakan, para petani ikan di wilayah tersebut akan mengalami kerugian yang cukup besar. Selain kolam rusak, banyak ikan kabur dari kolam. Cianjur Update
Kecelakaan di Gekbrong, Enam Tewas
Selama bulan Desember 2019 beberapa kecelakaan lalu lintas terjadi di Kecamatan Gekbrong. Pada Rabu (4/12/2019) malam di Jalan Raya Cianjur – Sukabumi Kecamatan Gekbrong sebuah motor dan truk mengalami kecelakaan. Menurut saksi, saat itu motor yang ditumpangi empat orang, menabrak bagian belakang truk.
Akibatnya dua pengendara motor dilaporkan tewas sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka. Tidak hanya itu, kecelakaan juga terjadi di Jalan Raya Cianjur – Sukabumi tepatnya di Kampung Gombong, Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, Minggu (15/12/2019). Kecelakaan ini bermula saat sepeda motor Suzuki Satria Fu bernopol F 5932 KM, yang dikendarai Rahmat melaju dari arah Cianjur menuju Sukabumi terjatuh.
Hal ini mengakibatkan Rahmat menabrak mobil Suzuki Karimun bernopol T 1592 PG yang dikemudikan oleh Alfin, dari arah berlawanan. Akibatnya, Rahmat pun meninggal dunia. Selanjutnya Kecelakaan juga terjadi di Jalan
Kemudian Kecelakaan truk tronton terjadi di Jalan Raya Sukabumi Kampung Gekbrong, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Selasa (17/12/2019) malam. Kecelakaan ini menewaskan tiga orang warga. Berawal ketika truk tronton muatan pasir Hino bernopol B 9995 BYV yang dikemudikan Dendi Sehabudin (21) dengan penumpang Deden Hasanudin (27) melaju dari arah Cianjur menuju Sukabumi.
Truk itu mengangkut terlalu banyak beban sehingga mesinnya mati. Akibatnya truk itu tak bisa berhenti dan menabrak bangunan ruko.
Dalam ruko tersebut dihuni oleh lima irang yaitu Abunawas (52), Dede Marni (25), Muhammad Su’eb (7), Muhammad Haedar (4), dan Amelia (1). Tiga orang dalam ruko yaitu, Abunawas, Muhammad Su’eb dan Muhammad Haedar tewas.(*)Tim Redaksi Cianjur Update