CIANJURUPDATE.COM – Generasi Z semakin menunjukkan produktivitas yang tinggi di dunia kerja, terutama ketika perusahaan memberikan fleksibilitas kerja dan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional atau work life balance.
Studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Manajemen dan Bisnis Ekonomi (JMBE), Volume 3, Nomor 1, Tahun 2025, mengungkapkan bahwa work life balance memiliki dampak signifikan terhadap kinerja karyawan Gen Z.
Penelitian berjudul Pengaruh Fleksibilitas Jam Kerja dan Work Life Balance terhadap Peningkatan Produktivitas Karyawan Gen Z yang ditulis oleh Reisya Aulia Anhar, Adhila Suryaningsih, dan Raysha Naya Putri Fadillah dari Universitas Pembangunan Jaya menyimpulkan bahwa fleksibilitas kerja memungkinkan karyawan Gen Z untuk bekerja lebih efisien sesuai dengan waktu dan tempat yang mereka anggap nyaman.
Work life balance yang baik juga berperan dalam mengurangi stres dan meningkatkan motivasi, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap produktivitas mereka.
Menurut laporan tersebut, Gen Z memiliki preferensi kerja yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.
BACA JUGA: Gen Z Beralih dari Google ke Platform Media Sosial sebagai Mesin Pencari Utama
Mereka lebih menghargai fleksibilitas, baik dalam hal waktu maupun lokasi kerja, dibandingkan dengan stabilitas pekerjaan jangka panjang.
Mengutip data dari survei Lever (2022), sebanyak 65% karyawan Gen Z berencana untuk bertahan di pekerjaan mereka kurang dari setahun jika tidak diberikan work life balance yang memadai.
Selain fleksibilitas waktu kerja, aspek work life balance juga mencakup keseimbangan dalam keterlibatan dan kepuasan kerja.
Menurut studi yang dilakukan oleh Fatima & Srivastava (2024), keseimbangan ini tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan mental dan fisik karyawan, tetapi juga meningkatkan keterlibatan mereka dalam pekerjaan, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas perusahaan.
Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan oleh Mandalahi et al. (2024) dalam Ilomata International Journal of Management menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang fleksibel mampu menurunkan tingkat stres dan burnout di kalangan pekerja Gen Z.
BACA JUGA: PWI Cianjur Bareng Our Mind Dorong Kesejahteraan Mental dan Finansial Gen Z Lewat Sharing session
Hal ini dikarenakan mereka dapat menyesuaikan waktu kerja mereka dengan kehidupan pribadi, sehingga menghasilkan output kerja yang lebih optimal.
Manajemen perusahaan diharapkan dapat menyesuaikan strategi mereka dengan kebutuhan tenaga kerja muda ini. Kebijakan seperti sistem kerja hybrid, jam kerja fleksibel, serta program kesehatan mental dinilai mampu menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung bagi Gen Z. Dengan demikian, tidak hanya kesejahteraan karyawan yang meningkat, tetapi juga produktivitas perusahaan secara keseluruhan.