CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengklarifikasi pernyataan Gubernur Jabar mengenai informasi bahwa kasus tinggi namun tingkat kesembuhan rendah di tiga daerah termasuk Cianjur.
Yusman mengatakan, saat itu data angka kesembuhan di Cianjur menurut New All Record (NAR) memang 50 persen.
“Tapi, saat ini kita sudah berhasil rekonsiliasi data itupun kita sudah lakukan ipaya konsolidasi dan konsultasi dengan Dinkes Jabar dan tentunya dengan temen-temen puskesmas sebagai penginput data, ucap dia kepada Cianjur Update, Jumat (4/6/2021).
Yusman menyebut pihaknya berhasil memperbaharui data terbaru di sistem NAR. Maka, angka kesembuhan di Cianjur mencapai 94,89 persen.
“Ini sedikit miss di data karena kita yakin angka kesembuhan Cianjur baik dan ranking pun Cianjur di tengah-tengah, ujar Yusman.
Pihaknya menyebut ada sedikit permasalahan dalam pembaharuaan data. Yusman mengatakan, bukan berarti puskesmas tidak menginput data tapi memprioritaskan aplikasi lain.
“Ini masalah internal untuk update data karena saya rasa data riil kabupaten sama dengan pusat, ucap dia.
Nantinya, tim Satgas Penanganan Covid-19 Cianjur lebih konsentrasi menginput data di sistem NAR.
“Kedepan menjadi konsen kita untuk menggunakan data NAR tidak lagi pikobar, walau akan diinput juga di Pikobar,” tandas dia.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam Rapat Virtual Komite Kebijaksanaan Penanganan Covid- 19 wilayah Jabar, Senin (31/5/2021).
Menurut RK, ketiga daerah dengan kasus tersebut yakni Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Garut. Hal ini disebabkan kebocoran arus mudik Lebaran.
“Saya meningatkan tim di Satgas Cianjur, Bogor dan Garut untuk memperhatikan kenapa kasusnya tinggi dan kesembuhannya rendah, apakah penularan kurang teranstisipasi atau obatnya juga kurang maksimal sehingga sembuhnya lama. Karena yang lain kasus aktifnya 10 persen. Cianjur 49 persen, Bogor 47 persen, Garut 27 persen. saya kira ini sangat tinggi sekali. Rabu saya perintahkan pak sekda dan jajaran untuk melakukan antisipasi dan koreksi,” ucap dia.(afs/rez)