Kasus HIV/AIDS di Cianjur Didominasi Gay, Pemerintah Harus Bergerak Lebih Dari Sekadar Sosialisasi
![Kasus HIV/AIDS di Cianjur meningkat dengan dominasi pasien gay. Kebijakan pemerintah dinilai kurang efektif, hanya berfokus pada sosialisasi.](/wp-content/uploads/2025/01/Kasus-HIV-AIDS-di-Cianjur-meningkat-dengan-dominasi-pasien-gay.-Kebijakan-pemerintah-dinilai-kurang-efektif-hanya-berfokus-pada-sosialisasi.jpg)
Soal kalangan LSL atau gay, faktor sosial dan budaya menjadi salah satu yang paling berperan. Berbeda dengan pekerja seks yang notabene dikenal sebagai “profesi”, kalangan gay dikenal sebagai bentuk penyimpangan. Walaupun menjadi seorang pekerja seks juga adalah perilaku yang menyimpang.
Penyimpangan-penyimpangan ini memang sulit diatasi pemerintah. Sebab, dari tahun ke tahun, narasi yang kita dengar dari pemerintah hanya sekadar sosialisasi dan edukasi yang tidak inklusif dan hanya menyasar sebagian kecil kelompok masyarakat. Hal ini akan membuat pesan yang ingin disampaikan, tidak sampai pada sasaran.
Dinkes Cianjur memang bekerja sama dengan salah satu LSM untuk bisa melakukan pendekatan dengan kelompok LSL atau gay. Langkah ini patut diapresiasi sebagai upaya pencegahan dan pengobatan untuk kalangan yang sudah menjadi LSL.
BACA JUGA:Â Satu DPO Pelaku Kejar-kejaran Maut Suroso Cianjur Menyerahkan Diri ke Polisi
Tapi, bagaimana dengan mereka yang belum masuk ke dalam komunitas LSL? Banyak anak muda yang merasa dikucilkan dan malah merasa dianggap ketika masuk ke komunitas gay. Pencegahan dini saat ini perlu dilakukan karena awal mula komunitas LSL ini muncul, jelas dari anak muda.
Saya kesulitan dalam mencari contoh kebijakan dari daerah lain atau negara lain, sebab metode yang mereka lakukan tetap sama yaitu sosialisasi. Apalagi di beberapa negara lain, seperti Eropa, Amerika, bahkan Asia, ada yang melegalkan LGBT. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk menyelesaikan masalah HIV/AIDS.