Kebutuhan Internet Semakin Tinggi, Pemkab Cianjur Garap Program Cianjur Caang Informasi

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kebutuhan internet semakin tinggi selama masa pandemi Covid-19 berlangsung. Seluruh aktivitas sekolah dan kerja, kini terpaksa harus dilakukan secara daring.

Namun begitu, di Kabupaten Cianjur sendiri, terutama wilayah selatan, masih ada beberapa daerah yang belum sepenuhnya tersentuh jaringan internet. Sehingga membuat aktivitas sekolah dan kerja secara daring pun menjadi terhambat.

Pengamat Komunikasi Universitas Putra Indonesia (Unpi) Cianjur, Astri D Andriani mengatakan, kondisi saat ini memang dilema. Saat kebutuhan internet semakin tinggi, tetapi fasilitas internet tidak memadai.

“Kondisi ini bukan hanya di Cianjur, di beberapa daerah lainnya pun sama. Tapi dalam sektor pendidikan memang pemerintah pusat sudah memfasilitasi dengan memberikan kuota internet gratis, tapi tetap saja harus didukung dengan jaringan yang memadai,” ujar Astri kepada Cianjur Update, Sabtu (22/5/2021).

Sehingga, lanjutnya, jangan sampai masyarakat serba kesulitan di tengah pandemi. Saat masyarakat diimbau untuk melakukan semuanya dengan daring, tapi penyediaan layanan jaringan internet sangat minim.

Menurutnya, hal tersebut akan berdampak kepada psikologis masyarakat. Di saat mudik dan segala kegiatan dilarang serta dialihkan dengan daring, tapi tetap kesulitan saat mengakses internet.

“Dalam kondisi seperti itu, masyarakat juga harus bisa tenang dengan berpikir positif, berhenti mencemaskan masa depan, dan menikmati setiap keadaan. Jadi semua itu dilakukan untuk kesehatan mental kita juga,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Cianjur, Teddy Artiawan menjelaskan, pihaknya sedang menggarap program Cianjur Caang Informasi.

“Nanti insya Allah di desa-desa blank spot itu bisa terakses internet,” jelas dia.

Di Kabupaten Cianjur sendiri, lanjutnya, dari 360 desa ada 59 desa yang merupakan blank spot atau tidak memiliki akses internet. Semua desa itu didominasi di wilayah Cianjur selatan.

“Hal ini juga terpengaruh letak geografis seperti pegunungan, yang memang sulit untuk membangun BTS untuk mengakses sinyal,” kata dia.

Menurutnya, secara letak geografis, ada 124 blank spot di Kabupaten Cianjur. Hal ini pun menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam mewujudkan digitalisasi berkemajuan di Cianjur.

“Kami sudah mengundang beberapa Internet Service Provider (ISP) untuk bisa membantu. Karena APBD Cianjur terbatas, maka kami berupaya sumbernya dari APBN, APBD, CSR, dan swasta. Supaya internet bisa masuk ke lokasi tersebut karena APBD terbatas, sementara blank spot di Cianjur ini luas,” sebut dia.

Hingga saat ini, pihaknya masih merintis program tersebut untuk mencari investor yang mau berinvestasi. Diharapkan, dengan program ini pihaknya bisa membangun BTS di blank spot.

“Harapannya, dari sumber pendapatan tersebut semoga bisa memasang BTS dengan segera, agar masyarakat Cianjur selatan bisa mengaksds internet dan meningkatkan perekonomian mereka,” tandas dia.(afs/sis)

Exit mobile version