Kekurangan Ruang Penampungan, Yayasan Rumah Pulih Jiwa Ciranjang Butuh Bantuan Para Dermawan

CIANJURUPDATE.COM, Ciranjang – Yayasan Rumah Pulih Jiwa yang bergerak dalam penyembuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang bertempat di Kampung Pasir Gudang RT 01/RW 07, Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, hampir tiap pekan dititipi ODGJ untuk yang datang dari berbagai daerah untuk direhabilitasi.

Tidak sedikit ODGJ yang dititipkan, berasal dari luar Kabupaten Cianjur, seperti Garut, Sumedang, Bandung Barat, Purwakarta, Sukabumi, dan hingga dari Lampung, Sumatera Barat.

Ketua Yayasan Rumah Pulih Jiwa, Rukman Samsudin (44) menjelaskan, pada 2020 Yayasan Rumah Pulih Jiwa telah menampung, mengasuh, dan merehab ODGJ kurang lebih sebanyak 100 orang dengan cara berangsur.

“Jumlahnya disesuaikan dengan kapasitas ruangan yang ada di yayaan, yaitu hanya mampu menampung ODGJ sebanyak 20 orang. Namun pada awal 2021, kami sempat ketteran saking banyak yang ingin dititipkan ke yayasan,” ujar Rukman kepada Cianjur Today, Jumat (15/1/2021).

Sekarang itu, lanjut Rukman, ODGJ yang ada di Yayasan Rumah Pulih Jiwa sudah ada sebanyak 27 orang, terdiri dari 20 orang perempuan dan tujuh orang laki-laki. Sehingga ruangan tempat tidur ODGJ sudah sangat penuh terisi.

“Melihat kondisi ini, tentunya kami berharap pada Pemkab Cianjur, dermawan, ataupun donatur yang berkenan membatu menyediakan bangunan rumah untuk menampung titipan ODGJ laki-laki. Karena kalau disatukan antara ODGJ perempuan dan ODGJ laki-laki takut terjadi hal yang tidak diinginkan semua pihak,” paparnya.

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Ciranjang, Saepudin (55) menambahkan, yayasan Rumah Puluh Jiwa yang berlokasi di Desa Cibiuk Kecamatan Ciranjang itu memang sudah banyak dikenal banyak orang.

“Karena tidak sedikit keluarga yang memiliki anak, saurada, tetangganya yang menderita ODGJ pasti dititipkan untuk dipulihkan di Yayasan Rumah Pulih Jiwa ini,” ungkapnya.

Saepudin menjelaskan, tidak sedikit yang sudah sembuh dan dipulangkan pada keluarganya. Namun, lanjutnya, meskipun sudah dinyatakan sembuh, para ODGJ itu harus tetap minum obat dan mendapat kesibukan supaya tidak balik lagi menjadi ODGJ.

“Ada YN, warga Kecamatan Ciranjang yang sudah sembuh darj ODGJ, sekarang aktivitasnya berjualan makanan ringan di depan rumahnya dan keuntungannya ia gunakan untuk membeli obat,” pungkasnya.(asi/sis)

Exit mobile version