Keluarga Korban Pembunuhan di Cibeber Ingin Pelaku Dihukum Mati
Ibunya Cerita, Kepala Sarwo Retak dan Kaki Tak Berdaging
![Keluarga Korban Pembunuhan di Cibeber Ingin Pelaku Dihukum Mati](/wp-content/uploads/2020/02/Bu-Euis-780x470.jpg)
Sebelum terjadinya pembunuhan, Euis mengungkapkan, korban dengan pelaku sudah dua kali mengalami keributan. “Pertama itu di Gang Banjar, terus di Jebrod dikeroyok, tapi anak saya berhasil kabur,” tuturnya.
Selain itu, Euis menyebut, korban tidak memiliki utang apapun dengan pelaku. Bahkan, ia mengira, ini semua hanya fitnah.
“Gak ada utang sama sekali. Itu semua bohong. Mungkin saya kira anak saya ini difitnah aja, padahal gak ada dia ngelapor ke Polres soal penggerebekan itu,” ungkapnya.
“Nyawa harus dibayar nyawa”
Ia pun menjelaskan masalah perempuan yang diisukan menjadi salah satu penyebab pembunuhan anaknya yang ditemukan di Cibeber Cianjur. “Perempuan itu emang deket sama anak saya dan pelaku. Tapi, perempuannya mau sama anak saya, dan juga perempuan itu gak ada hubungan apa-apa sama pelaku,” kata dia.
Bahkan, korban akan menikah dalam waktu dua bulan lagi. Calon istrinya pun mendatangi makam korban. “Dia nangis-nangis malah di makamnya. Setiap minggu suka datang,” katanya.
Sejak 2016, Euis memperjuangkan keadilan bagi anaknya yang telah dibunuh. Sebelumnya, ia menunggu pencarian yang dilakukan Polsek Cibeber.
“Lalu, empat bulan saya limpahkan ke Polres. Setiap minggu saya datang ke Polres untuk mendapatkan perkembangan, dan Alhamdulillah bisa ketangkap,” kata dia.
Euis pun mengeluarkan berbagai bukti perjuangannya dan bukti bahwa benar adanya penggerebekan dan luka-luka yang diakibatkan pembunuhan tersebut. “Saya gak akan bohong, itu hanya nambah beban saya dan anak saya,” tuturnya.
Euis pun menegaskan bahwa ia ingin pelaku dihukum mati dan setimpal. “Nyawa harus dibayar nyawa.” Pungkasnya.