Keluarga Tak Ingin Cari Korban Pakai Jangkar, BPBD Cianjur Sedot Kubangan Longsor

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pencarian korban longsor Galian C di di Kampung Awilarangan RT 01/RW 06, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Senin (02/12/2019) lalu, hingga kini masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan jasad korban bernama Saepul (40) itu.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur hendak menyedot kubangan air, pada Kamis (05/12/2019) kemarin.

Namun, salah seorang Staff Kedaruratan BPBD Kabupaten Cianjur Egi Lisman yang tengah melakukan evakuasi mengatakan, alat penyedot yang akan digunakan rusak. Oleh sebab itu, penyedotan kubangan lumpur longsor Galian C ini dilakukan hari ini, Jumat (06/12/2019).

“Kemarin itu, kita mencari dengan cara biasa karena alat penyedotnya rusak, tidak bisa digunakan. Tapi, kita sedang nunggu alat lagi agar bisa menyedot kubangan,” katanya saat diwawancara, Jumat (06/12/2019) siang.

Selain itu, Egi mengatakan, pihak keluarga korban longsor tidak ingin melakukan pencarian dengan jangkar. Hal tersebut menjadi alasan tim BPBD untuk menyedot kubangan air agar lebih mudah mencari korban.

“Kami juga sudah berbicara dengan pihak keluarga dan memang tidak ingin melakukan pencarian dengan jangkar. Maka dari itu kami melakukan penyedotan,” ungkapnya.

Egi mengungkapkan, pencarian akan dilakukan hingga malam hari dan hanya untuk melakukan penyedotan kubangan longsor Galian C Cianjur saja.

“Hari ini cuman penyedotan saja, dan akan melakukan pencarian hingga malam hari.” pungkasnya.

Kronologis Longsor Galian C

Diketahui, kejadian tersebut bermula pada, Senin (02/12/2019) pukul 08.00 WIB pagi, saat pelaksanaan Produksi penggalian Pasir Model C Lokasi PT Triadi dimulai. Para karyawan yaitu Wandi Suwandi (30) dan Idang (65) bekerja sebagai operator eksavator.

Sementara Ujang Hikmat (24), Ece (40), dan Tatang (60) bekerja di bagian produksi lokasi galian pasir. Sekitar pukul 11.30 WIB, menurut keterangan para karyawan tersebut, mereka melihat rembesan lumpur pasir atau elod di bagian tanggul, dengan ketinggian sekitar delapan meter dari bawah keberadaan.

Lalu, para pekerja itu saling memberitahukan untuk segera naik ke atas lokasi penggalian pasir. Namun beberapa detik kemudian tanggul air pencuci pasir berisi lumpur pasir jebol hingga menimpa satu unit eksavator.

Bahkan, hingga menimpa satu unit ponton dan mendorong satu orang pekerja bernama Saepul, warga asal Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.(afs)

Exit mobile version