Kemanakah Partai NasDem akan Berlabuh di Pilkada Cianjur 2020?
Oleh: M. Herry Wirawan, SE., M.Si. (Direktur Eksekutif Jejaring Suara Publik)

Sangat rasional jika BHS memilih menjadi kader PDIP meninggalkan partai yang membesarkannya dan memilih bersanding dengan Ketua DPD Partai Golkar yaitu TB. Mulyana yang merupakan adik kandungnya AB. Selain akan mendapat dukungan dari “Partai Penguasa” juga akan memastikan ancaman dari pesaing kuatnya, yaitu AB tidak akan jadi mengikuti kontestasi sebagai kandidat di Pilkada.
Seperti Apa Langkah NasDem?
Namun walaupun sudah didukung oleh PDIP (5 kursi), Golkar (8 kursi), PAN (3 kursi) dan PPP (2 kursi) ternyata klaimnya di beberapa media bahkan di akun medsosnya. BHS tetap berharap didukung oleh Partai NasDem di Pilkada 2020 ini.
Nah ini yang menarik, seperti apa langkah NasDem di Pilkada saat ini? Mengapa 16 kursi (PDIP, Golkar, PAN dan PPP) dirasa tidak cukup? Masih perlukah didukung oleh Partai NasDem yang punya 6 Kursi di DPRD Cianjur.
Perlu diketahui bahwa syarat untuk bisa mencalonkan diri sebagai Pasangan Calon Bupati Cianjur itu harus didukung sekurang-kurangnya oleh 10 kursi di Parlemen Cianjur. Dilain pihak ada PKS (5 kursi) dan PKB (5 kursi) yang sedang membangun komunikasi. Terus Gerindra (11 kursi) yang dapat mengusung sendiri juga senantiasa masih menawarkan koalisi. Begitupun dengan Demokrat yang punya 5 kursi tentu sedang mencari kawan untuk berjabat tangan dalam berjuang di Pilkada ini.
Jalur Independen
Diluar itu di Cianjur juga ada para kandidat potensial yang memilih ikhtiar di jalur independen. Mengumpulkan banyak dukungan KTP dan menyetorkannya ke KPUD Cianjur sebagai persyaratan. Walaupun dilain kesempatan bisa juga pada akhirnya malah merapat ke partai politik yang ada jika tidak memungkinkan untuk lolos diverifikasi KPUD.