CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Puluhan sopir Elf Cianjur melakukan aksi bakar ban mobil di tengah Terminal Pasirhayam Cianjur, sebagai bentuk protes atas kembali maraknya travel gelap di wilayah Cianjur selatan.
Aksi bakar ban tersebut dilakukan puluhan sopir Cianjur pada Kamis (7/10/2021) pagi. Ini merupakan aksi hari kedua, setelah sebelumnya semua sopir melakukan mogok kerja.
Tak lama, aksi berhasil diredam, setelah water canon dari unsur Polres Cianjur dan TNI membubarkan puluhan sopir yang terus meneriakkan protes mereka.
Para sopir pun diminta untuk menahan diri serta mengedepankan dialog dalam menyampaikan aspirasi.
Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, yang turun tangan langsung meredam aksi menyampaikan kepada para sopir, akan menampung semua aspirasi dan mencari solusi terkait travel gelap ini.
Ia pun akan memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas semua travel gelap yang beroperasi ke wilayah Cianjur selatan.
“Kami akan menampung aspirasi dari para sopir. Kami siap menengahi, dan mencari solusi, serta menindak travel gelap yang kedapatan beroperasi ke Cianjur selatan,” ujar Kapolres di lokasi aksi, Kamis (7/10/2021).
Para sopir pun kemudian membubarkan diri dan melipir duduk di kantin-kantin terminal tak jauh dari kantor Dishub Terminal Pasirhayam, sambil menunggu koordinator sopir yang beraudiensi dengan pihak Dishub Cianjur.
Salah seorang sopir Elf, Harapan Sembiring mengatakan, sudah berhari-hari sopir Elf Cianjur selatan mengeluhkan kurangnya pendapatan.
Bahkan ia menyebut, penumpang sama sekali tidak ada yang naik elf, karena kembali maraknya travel gelap.
“Bisa dibayangkan, kami berhari-hari harus diam di terminal untuk menunggu penumpang. Kadang dapat satu penumpang, kami terpaksa berangkat, sedangkan biaya solar begitu tinggi,” ungkap Harapan.
Sebelumnya, puluhan sopir angkutan elf trayek Cianjur selatan menggelar aksi mogok kerja di Terminal Pasirhayam Cianjur, akibat kesal dengan maraknya travel gelap, Rabu (6/10/2021).
Salah seorang sopir elf jurusan Cianjur-Ciburang, Ade Ruslan mengaku, belakangan ini tidak pernah mendapatkan penumpang sama sekali.
Ia pun meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Cianjur untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya.
“Saya ingin Dishub menyelesaikan masalah ini dan jangan sampai ada travel gelap ke wilayah Cianjur selatan lagi. Saya tidak ada penumpang sama sekali, sudah dua sampai empat hari ini tidak ada penumpang,” ungkap dia kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).
Pihaknya sempat melayangkan protes unjuk rasa terkait hal ini. Namun, ia berharap, aksi yang dilakukan hari ini adalah yang terakhir kalinya.
“Saya pengen, bagaimana caranya masalah ini bisa selesai. Saya orang kecil dan benar-benar mengandalkan pendapatan dari usaha ini,” jelas dia.
Akan tetapi, Ade menjelaskan, apabila masalah ini tidak selesai, maka mogok kerja akan terus berlanjut hingga waktu yang tidak ditentukan.
“Saya juga kepengen pulang, buat apa ke sini tapi gak ada penumpang. Mudah-mudahan ditanggapi pemerintah,” tegas Ade.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Dishub Cianjur mengatakan, akan segera menyelesaikan masalah ini dan memanggil para pengusaha travel untuk menggelar audiensi.
“Mudah-mudahan, Senin nanti kita bisa audiensi dan meminta keterangan. Sebelum mereka memiliki izin operasional dan berbadan hukum, maka tidak boleh beroperasi. Kami juga akan memberikan surat teguran kalau ada yang melanggar,” singkat dia.(afs/sis)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
