Kenali Anosmia Sebagai Gejala Awal Paparan Covid-19
![](/wp-content/uploads/2020/12/IMG-20201201-WA0045.jpg)
Kabar baiknya, menurut Datta, temuan ini juga menunjukkan bahwa anosmia pada Covid-19 hanya sementara. Pasalnya, infeksi Covid-19 tidak merusak neuron indera penciuman.
“Begitu infeksinya (Covid-19) hilang, neuron indera penciuman tidak tampak perlu diganti atau dibangun ulang. Namun, kita perlu lebih banyak data dan pemahaman yang lebih baik tentang mekanismenya untuk mengonfirmasikan konklusi ini,” imbuhnya.
Anosmia tidak hanya terjadi pada pasien yang bergejala, tapi juga dialami oleh kelompok asimptomatik atau tidak bergejala. Pada Covid-19, anosmia umumnya terjadi tanpa diiringi gejala hidung tersumbat.
Tak cuma itu, peneliti juga mengatakan bahwa anosmia kemungkinan bisa menjadi salah satu patokan untuk mendeteksi dini keberadaan virus corona.(ct7/sis)