Kenali Ciri Makanan yang Mengandung Zat Berbahaya

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur — Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Cianjur mengimbau masyarakat agar waspada dalam membeli makanan. terlebih tingkat kebutuhan makanan pokok akan semakin meningkat menjelang bulan suci Ramadan.

“Kami selalu mengimbau kepada masyrakat agar berhati-hati dalam membeli makanan, karena dicurigai makanan-makanan yang dijual di luar sana itu mengandung zat kimia berbahaya,” ujar Abdul Hanan, Kepala Bidang Ketahanan Pangan, saat diwawancara pada Senin (29/04/2019).

Ada beberapa ciri makanan yang mengandung zat kimia berbahaya. Misalnya yang harus diwaspadai adalah ikan yang tidak dikerumuni lalat.

“Contohnya itu kalau di pasar kan suka jual ikan tuh, nah ada yang dilalerin (lalat) ada yang enggak. Nah, kecenderungan masyarakat membeli yang tidak dilalerin (lalat), padahal itulah yang mengandung zat berbahaya,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Hanan, waspadalah terhadap makanan yang menggunakan pewarna kain. Biasanya makanan tersebut berwarna terang. “Nah, kalau makanan lain seperti tahu, atau minuman-minuman pinggir jalan, itu harus hati-hati dengan yang berwarna terang karena itu yang mengandung zat pewarna. Jadi yang aman itu makanan yang memiliki warna soft,” kata dia.

Tak hanya itu, pengawet menjadi bahan yang berbahaya juga bagi masyarakat. Oleh karena itu masyarakat perlu waspada terhadap makanan yang dijual.

“Termasuk formalin dan boraks, banyak kan makanan seperti bakso dan lain sebagainya yang menggunakan pengawet agar bertahan lebih lama. Tapi itu berbahaya sebenarnya,” tuturnya.

Dalam hal ini, pihaknya mengklaim sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya makanan berzat kimia. Jika ada yang menjual makanan dengan zat berbhaya maka akan berurusan dengan pihak berwajib.

“Kami selalu sosialisasi beberapa bulan sekali. Jadi kami beli sampel-sampel makanan, kami cek menggunakan alat tes untuk memeriksa apakah makanannya mengandung zat kimia atau tidak. Jika mengandung kami akan komunikasikan ke Dinas Kesehatan. Jika kami menemukan oknum yang nakal, ya kami berikan pengarahan. Jika masih ngeyel kami komunikasikan kepada pihak yang berwajib. Intinya waspada apalagi di bulan Ramadan banyak jajanan,” pungkasnya. (ct1)

Exit mobile version