Kenapa Hilal Bisa Menjadi Penentu Ramadhan dalam Islam?

CIANJURUPDATE.COM – Setiap tahun, ketika Ramadan tiba, kita sering mendengar tentang istilah hilal. Hilal menjadi pembahasan hangat, terutama dalam konteks bulan puasa.

Namun, apa sebenarnya makna dari hilal dan mengapa penting untuk memperhatikannya?

Setiap menjelang awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah, umat Islam selalu mempertanyakan penentuan awal bulan. Pertanyaan seperti apakah hilal sudah tampak, apakah sudah bisa terlihat, dan sejenisnya kerap dilontarkan.

BACA JUGA: Hasil Sidang Isbat, 1 Ramadhan 1445 H Ditetapkan Pada 12 Maret 2024, Begini Penjelasan Kemenag

Hilal, menurut jurnal “Memahami Makna Hilal Menurut Tasir Al-Qur’an dan Sains” oleh Qomarus Zaman, muncul sebagai penentu perbedaan waktu dan alat yang digunakan untuk menentukan kapan waktu ibadah kepada Allah dimulai.

Imam Syaukani memberikan makna hilal sebagai nama bulan yang muncul di awal dan akhir setiap bulan. Sementara menurut Imam Ashmu’i, hilal adalah bulan sabit yang berkembang dari bentuk tipis hingga menjadi bulan purnama.

BACA JUGA: 14 Ide Bisnis di Bulan Ramadhan 2024 Modal Cuma Rp1 Juta, Laris Manis Langsung Untung Besar!

Hilal tidak hanya melibatkan fase bulan sabit, tetapi juga mencakup periode di mana bulan mampu menerangi langit dengan cahayanya sendiri secara total.

Dalam suatu cerita, Mu’adz bin Jabal dan Tsa’labah bin Ghanimah memberikan gambaran hilal sebagai sesuatu yang dimulai sangat tipis seperti benang, hanya terlihat beberapa menit, kemudian perlahan membesar hingga purnama, lalu kembali mengecil dan tipis.

Dari berbagai makna hilal menurut para mufasir dan fuqaha, dapat disimpulkan bahwa hilal adalah penampakan bulan muda (bulan sabit) setelah terjadi ijtimak, yang terlihat pada awal bulan pada malam kesatu kedua dan ketiga.

Ini menjadi tanda awal bulan dalam sistem kalender, menandai dimulainya suatu periode, seperti Ramadan atau perayaan lainnya.

 

Exit mobile version