Kenapa Indonesia Sering Diguncang Gempa? Ini Penjelasan BMKG yang Harus Anda Ketahui
![Gempa Susulan di Bandung Capai 33 Kali, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada](/wp-content/uploads/2024/09/Gempa-Susulan-di-Bandung-Capai-33-Kali-BMKG-Imbau-Warga-Tetap-Waspada.webp)
CIANJURUPDATE.COM – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, dan sekitarnya pada Senin (23/12/2024) pukul 00.05 WIB. Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak 283 kilometer tenggara Sukabumi dengan kedalaman 10 kilometer. Dipastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
“Lok: 9.54 LS, 106.56 BT (283 km Tenggara KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 10 Km, tdk berpotensi tsunami,” tulis akun resmi @BMKG pada Senin (23/12/2024).
Indonesia sering mengalami gempa bumi. Menurut Daryono, mantan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, tingginya frekuensi gempa di Indonesia disebabkan oleh banyaknya sumber gempa. Saat ini, Indonesia memiliki enam zona subduksi lempeng dan 13 segmen megathrust, yang berfungsi sebagai generator gempa besar.
“Indonesia memiliki enam zona subduksi lempeng dan 13 segmen megathrust yang menjadi pembangkit gempa dahsyat,” ujar Daryono kepada Kompas.com, Jumat (15/11/2019).
Zona megathrust tersebar di beberapa wilayah seperti barat Sumatera, selatan Jawa, utara Sulawesi, Laut Maluku, dan utara Papua. Potensi tsunami di zona ini juga sangat tinggi.
BACA JUGA:Â Istighosah Kampanye Akbar Herman-Ibang, Mengenang Gempa Cianjur dan Doa untuk Perdamaian
Selain itu, Indonesia juga memiliki lebih dari 295 zona sesar aktif, yaitu lempeng yang patah dan bergeser, yang dapat memicu gempa secara bergantian. Daryono menegaskan, meskipun ada gempa yang terjadi di waktu dan lokasi yang berdekatan, gempa tersebut tidak saling memicu.