CIANJURUPDATE.COM – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memastikan keputusan mengenai libur sekolah selama bulan Ramadan sudah final. Keputusan tersebut tercapai setelah rapat koordinasi antara Kemendikdasmen dan Kementerian Agama (Kemenag) pada Selasa (14/1/2025) malam.
“Alhamdulillah, semuanya sudah dibicarakan dan ada kesepakatan dalam rapat lintas kementerian,” ujar Mu’ti dilansir Tirto.id, Kamis (16/1/2025).
Mu’ti menambahkan, keputusan ini akan segera dituangkan dalam bentuk surat edaran yang akan menjadi pedoman pelaksanaan libur di setiap sekolah. Meski begitu, ia meminta masyarakat bersabar menunggu pengumuman resmi.
“Untuk detailnya, kami akan mengeluarkan surat edaran dalam waktu dekat, jadi mohon tunggu sampai saatnya tiba,” ucap Mu’ti.
Sebelumnya, wacana mengenai libur sekolah selama bulan Ramadan memang menjadi topik hangat yang dibicarakan berbagai pihak. Mu’ti menyebutkan bahwa keputusan ini akan diumumkan dalam minggu ini, setelah proses pembahasan lebih lanjut bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kemenag.
BACA JUGA: Kerap Rusak Fasilitas Umum, Kementerian Ekraf Telusuri Tujuan Pengembang Koin Jagat
“Mudah-mudahan dalam minggu ini sudah bisa diumumkan, setelah Pak Nazar (Menteri Agama, Nasaruddin Umar) kembali dari Saudi,” ungkap Mu’ti pada Senin (13/1/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Mu’ti juga menegaskan bahwa keputusan terkait libur sekolah tidak akan berbeda antara sekolah yang berada di bawah naungan Kemendikdasmen dan madrasah yang dikelola Kemenag. Hal ini bertujuan agar jadwal libur selama Ramadan tetap seragam di seluruh lembaga pendidikan.
“Kami ingin memastikan agar tidak ada perbedaan antara sekolah dan madrasah. Jadi, baik sekolah maupun madrasah, libur dan masa aktifnya harus sesuai,” tambah Mu’ti.
Terkait usulan masyarakat mengenai opsi libur Ramadan, Mu’ti menyebutkan ada tiga pilihan yang sedang dibahas, yakni libur penuh, libur sebagian, dan tetap masuk sekolah seperti biasa.
“Beberapa usulan yang masuk, ada yang menginginkan libur penuh dengan kegiatan keagamaan di masyarakat. Ada juga yang mengusulkan libur sebagian, seperti yang berlaku pada awal Ramadan sebelumnya,” terang Mu’ti.