Nasional

Ketakutan Jokowi Menjelang Akhir Jabatan, Dampak Gig Economy dan Pekerja Kontrak

Kondisi Finansial Pekerja Gig Economy

Sebuah studi dari Bank Dunia menggambarkan situasi finansial para pekerja di gig economy di Indonesia.

Studi tersebut menunjukkan mayoritas pekerja online seperti driver ojek online mengalami kesulitan finansial.

Mereka tidak hanya kesulitan membayar utang, tetapi juga tidak memiliki tabungan untuk kebutuhan darurat.

Penelitian tersebut memperkirakan sekitar 6-7 persen dari total pekerja informal di Indonesia adalah pekerja lepas online.

Mayoritas dari mereka bekerja di kota-kota besar dengan jenis pekerjaan seperti pengiriman barang (44%) dan transportasi orang seperti ojek online (35%).

Meskipun para pekerja gig economy ini lebih melek finansial dibandingkan pekerja informal lainnya, dengan 68 persen dari mereka memiliki rekening bank, tetap saja hanya 34 persen yang memiliki dana darurat.

Lebih dari 60 persen di antara mereka bahkan kesulitan membayar utang mereka.

Tantangan Perlindungan Sosial

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para pekerja gig economy adalah kurangnya perlindungan sosial.

Hanya 17 persen pekerja gig yang terlindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan, meskipun mereka berpotensi untuk mengikuti program asuransi tenaga kerja dan jaminan pensiun secara mandiri.

Namun, rendahnya partisipasi pekerja gig dalam program ini menunjukkan betapa rentannya mereka terhadap masalah finansial di masa depan.

BACA JUGA: Harga Pangan Terlalu Murah Disebut Penyebab Deflasi di Indonesia Selama 5 Bulan Berturut-Turut

Negara-Negara yang Mengubah Status Pekerja Gig

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button