CIANJURUPDATE.COM – Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ir. Hj. Metty Triantika, MT, mengimbau masyarakat Cianjur, terutama yang bermukim di daerah rawan longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu ke depan.
Imbauan ini disampaikan menyusul pernyataan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, yang menegaskan masih adanya potensi hujan dengan intensitas tinggi yang berisiko menyebabkan bencana longsor, termasuk di wilayah Cianjur.
“Kami meminta masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah lereng dan kawasan rawan longsor, agar selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG. Langkah antisipasi dini harus diperkuat guna mencegah terjadinya korban jiwa maupun kerugian material,” ujar Metty yang juga Bendahara Umum DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat tersebut, Rabu (12/3/2024).
BACA JUGA: Metty Triantika Hadiri Penguatan Konsolidasi Partai Golkar Jabar Saat Bukber di Bandung
Menurut BMKG, hujan lebat yang terjadi siang dan malam hari berpotensi menyebabkan pergerakan tanah di beberapa daerah di Jawa Barat, termasuk Sukabumi dan Cianjur. BMKG juga menegaskan bahwa informasi mengenai cuaca ekstrem akan terus diperbarui untuk membantu pemerintah daerah dalam mitigasi bencana.
Menanggapi hal tersebut, Metty menyatakan bahwa DPRD Kabupaten Cianjur akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta aparat desa dan kecamatan untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
BACA JUGA: Reses di Enam Desa, Ketua DPRD Cianjur Metty Triantika Serap Aspirasi Warga
“Kami juga mendorong agar masyarakat lebih proaktif mengikuti informasi cuaca dari sumber resmi dan segera melapor jika ada tanda-tanda pergerakan tanah atau potensi longsor di wilayah mereka,” tambahnya.
Lebih lanjut, Metty menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mengidentifikasi daerah rawan dan menyiapkan langkah-langkah penanganan darurat, termasuk evakuasi dini jika diperlukan. Ia juga mengingatkan bahwa penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, relawan, dan lembaga terkait.***