CIANJURUPDATE.COM, Malang – Sosok penghulu asal Malang, KH Anas Fauzie kini tengah viral di berbagai media sosial.
Pasalnya, ia terekam dalam sebuah unggahan video saat sedang memberikan ceramah dengan cara yang tak biasa dalam acara pernikahan.
Pesan yang diberikan KH Anas Fauzie kepada pasangan pengantin disampaikan dengan gaya yang jenaka, sehingga membuat netizen ikut tergelitik.
Salah satu video viral KH Anas Fauzie adalah yang diunggah oleh akun TikTok @antzcreator.
Dalam tausiahnya, sang penghulu mewanti-wanti mengenai keharusan calon pengantin pria senantiasa memberikan kasih sayang kepada istrinya kelak.
“Calon mertuamu terhadap calon istrimu tak pernah beliau marah-marah kepada putrinya. Ndak pernah meninggalkan sayang, memutuskan sayang kepada putrinya. Dalam hitungan beberapa menit, sayangnya ibunya, bapaknya akan diminta kau sambung kau teruskan, sanggup? Hati-hati nak,” ujar penghulu tersebut dalam unggahan video tersebut.
Hingga saat ini, unggahan video tersebut kini telah dilihat lebih dari 4 juta kali.
Lalu, siapa sebenarnya sosok KH Anas Fauzie tersebut?
KH Anas Fauzie An Nachrowi merupakan seorang penghulu dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Dia menjabat sebagai kepala KUA di lingkungan Kemenag Kabupaten Malang sejak 2009 silam.
Mulai dari Kepala KUA Singosari, KUA Kromengan, KUA Gondanglegi, KUA Poncokusumo, dan KUA Pujon-Ngantang.
Kemudian pada 4 Juli 2017, Anas dipindah ke lingkungan Kemenag Kota Malang. Yakni menempati posisi sebagai Kepala KUA Lowokwaru Kota Malang.
“Dimutasi ke Kecamatan Lowokwaru pada 4 Juli 2017,” ujar Anas.
Anas menceritakan, ceramahnya di saat menjadi penghulu pernikahan adalah bagian dari pembinaan kepenghuluan.
“Saya kan bertugas sebagai penghulu. Punya tugas pokok memberikan pembinaan kepenghuluan kepada manten, kepada masyarakat. Saya laksanakan itu. Sebagaimana amanat Kemenag untuk memberikan pembinaan yang baik-baik kepada manten,” jelasnya.
Disinggung ketika tausiahnya kepada pengantin menjadi viral, menurutnya hal tersebut adalah sekadar bonus.
Ia mengatakan, bahwa ceramah yang ia selipkan saat acara ijab pengantin tersebut adalah hal yang biasa ia lakukan. Baik untuk acara di gedung, masjid, kantor KUA, ataupun di rumah.
Meskipun viral karena sejumlah video ceramahnya, Anas mengaku tidak setiap saat dia menyelipkan tausiah ketika menghadiri akad nikah.
Sebab, apabila memang kondisinya tidak memungkinkan, dia cukup hanya menikahkan saja sebagai tugas penghulu.
“Ceramah tak selalu ada. Kalau waktu cukup saya beri tambahan. Tapi kalau manten terburu-buru acara lain saya pun harus tau diri,” ujarnya.
Namun, jika memang kondisi memungkinkan, dia menyelipkan tausiah di sela akad nikah tersebut.
“Saya biasanya melihat situasi. Bila situasinya nyaman diberi materi (tausiah). Bila suasananya kok nggak nyaman, banyak lalu lalang datang tamu di lokasi itu, segera saya cukupkan. Cukup melaksanakan tugas saja,” terangnya.
Bahkan, tak sedikit pula, dia harus memberi tausiah yang lama jika pihak keluarga mempelai memang memintanya.
“Bahkan ada pula yang harus saya beri materi agak panjang, karena permintaan keluarga,” ungkapnya.
Saat ditanya apakah masyarakat bisa mengundangnya sebagai penghulu pernikahan? Anas mengatakan, bahwa setiap kecamatan sudah memiliki penghulunya masing-masing.
Karena itu, dia hanya bisa menjalankan tugas sebagai penghulu di wilayah kerjanya di KUA Lowokwaru, Kota Malang.
“Masing-masing kecamatan sudah punya penghulu sesuai SK Kementerian Agama Provinsi. Maka tak bisa, kecuali datang atas nama pribadi bukan atas nama penghulu. Atas nama ustaz atau penceramah. Itupun harus di luar jam dinas Sabtu atau Minggu,” tandasnya.(sis)
Sumber: Kompas.Com