Kisah Bayu Jualan Keliling untuk Beli HP Karena Harus Belajar Daring
Ia menyelusuri jalan setapak hingga pematang sawah yang jaraknya cukup jauh. Menawarkan dagangannya ke setiap rumah dan berharap semua laku terjual, agar ia bisa pulang dengan hati senang.
“Semua barang dagangan ini punya orang lain, saya hanya bantu jualin aja. Kadang dikasih upah Rp10-20 ribu sehari,” ucapnya.
Keluarga Belum Mampu Belikan HP
Sementara itu, Kakak Bayu paling besar, Neng Tina (25) menambahkan, memang benar bahwa Bayu itu adiknya yang paling kecil dan masih duduk di bangku SD Kelas V.
“Anaknya cukup terampil, rajin, dan memiliki semangat tinggi. Bayu jualan sejak satu tahun lalu dan karena sekolah harus daring lagi, makanya dia pengen punya HP sendiri,” tuturnya.
Tina mengaku, keluarganya belum sanggup membelikannya HP untuk sekolah daring Bayu. Karena ia sendiri tidak bekerja dan suaminya hanya bekerja serabutan.
“Suami saya bekerja serabutan yang penghasilannya tidak menentu. Makanya hanya cukup untuk makan sehari-hari dan belum bisa membelikan HP untuk Bayu,” imbuhnya.
Tina pun mendukung tekad dan perjuangan adik bungsunya tersebut. Karena dengan hasil upah dagang keliling tersebut, Bayu bisa menabung untuk membeli HP yang ia impikan.
“Biasanya untuk belajar daring dan tugas-tugas sekolah, Bayu rental HP punya tetangga. Mudah-mudahan, saat tabungannya cukup, Bayu bisa beli HP sendiri,” tutupnya.(asi/sis)