Kisah Endang, Pedagang Bubur yang Didenda Rp5 Juta karena Langgar PPKM Darurat

Dirinya pun divonis bersalah dan melanggar PPKM Darurat dengan putusan sanksi denda Rp5 juta atau subsider lima hari kurungan penjara.
Sesuai aturan PPKM Darurat, lanjut Endang, pihaknya mengakui telah melanggar aturan yang berlaku mulai 3 sampai 20 Juli 2021 tersebut.
“Saya mengakui, karena memang saat itu kami terazia sedang melayani pembeli makan di tempat saat ada PPKM ini. Tapi, saya keberatan karena dendanya sampai Rp 5 juta. Saya akan bayar ke Kejaksaan sesuai arahan dari Pak Hakim saat sidang tadi,” tambah Endang.
Sebelumnya, Endang mengira kalau denda atas pelanggarannya saat PPKM Darurat hanya berkisar antara Rp2-3 juta.
Namun, dirinya kaget karena majelis hakim memutuskan membayar denda Rp5 juta atau memilih dikurung penjara selama lima hari.
“Saya pilih bayar dendanya saja. Saya kira, ah paling Rp2 atau 3 juta enggak apa-apa, bisalah. Tapi, tadi katanya dendanya Rp5 juta,” terangnya.
Kejadian tersebut membuat Endang meminta kepada pedagang atau warga lainnya tak memaksakan diri atau melanggar protokol kesehatan atau aturan PPKM Darurat selama ini.
Soalnya, pemerintah serius menindak para pelanggar karena PPKM Darurat ini sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 yang terus meningkat selama beberapa pekan terakhir.
“Ikuti saja aturannya, ini buat semua orang, buat keselamatan orang banyak. Jadi jangan ngeyel dan melanggar aturan PPKM darurat selama diberlakukan,” ungkap Endang.
Hasil Operasi Yustisi Pelanggaran PPKM Darurat
“Jadi, itu hasil gelar operasi yustisi oleh Satgas Covid-19 pada malam tadi dan dua hari sebelumnya. Sekarang digelar sidang di tempat oleh Kejaksaan dan Pengadilan di tenda depan Taman Kota Tasikmalaya,” jelas Wakil Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Kapolres Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan di Taman Kota, Selasa siang.