CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Seorang remaja berusia 17 tahun bernama M Sujana harus menelan pil pahit karena mengidap TBC Kulit selama tiga tahun. Bahkan, sejak kecil ibu dari Sujana telah meninggal.
Selain itu, Sujana terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya karena faktor ekonomi. Ia hanya hanya seorang lulusan SD yang mengubur cita-citanya karena biaya pendidikan yang sulit.
Sujana kini tinggal bersama nenek, ayah, beserta dua adiknya di Kampung Sukarame, Desa Jamali, Kecamatan Mande. Neneknya, Pipih (65) hanya seorang kuli urut. Sementara ayahnya, Deni (28) hanya bekerja sebagai kuli bangunan.
Sempat putus harapan, akhirnya Sujana memiliki jalan untuk menyembuhkan TBC Kulit yang dideritanya. Cianjur Aktivis Independen (CAI) mau berbaik hati membantu Sujana untuk sembuh dengan membawanya ke RSUD Sayang Cianjur.
“Setelah kami berusaha berkordinasi akhirnya kita putuskan tadi pagi dirujuk ke RSUD Cianjur untuk penanganan pengobatan penyakit yang dideritanya,” kata Direktur Eksekutif, Farid Sandi kepada Cianjur Update, Kamis (17/10/2019).
Merasa terharu karena masih ada harapan untuk anaknya, Deni jatuh pingsan mendapati anaknya bisa berobat ke rumah sakit. “Saat ini dia dirawat di ruangan Kemuning, bersama neneknya,” ucapnya.
Diusir Satpam Rumah Sakit
Perjuangan CAI untuk memberikan yang terbaik kepada Sujana ternyata memiliki sejumlah rintangan. Salah seorang anggota CAI sempat diusir oleh pihak keamanan RSUD Cianjur.
“Pihak RSUD tidak responsif menangani M Sujana. Akhirnya anggota kita kesal sehingga diusir oleh satpam. Kami prihatin dan miris dengan sikap RSUD Cianjur yang demikian,” tuturnya.
Farid Sandi pun mengecam kejadian tersebut dan berharap tidak muncul peribahasa “Si miskin jangan sakit,” katanya.
CAI dengan segenap upaya membantu Sujana untuk sembuh, telah berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan Sujana.
“Kami sudah kasih untuk bekal. Mudah-mudahan ada yang bisa membantu untuk kedepan, tapi kalaupun tidak ada kami bertekad pengobatan ini bisa tuntas dan sembuh,” kata dia.
Farid Sandi berharap Sujana dapat kembali sehat kembali dan melanjutkan pendidikannya agar bisa merubah nasib keluarganya yang hidup di bawah garis kemiskinan.
“Untuk pendidikannya, karena dia hanya lulusan SD, kami akan masukan ke PKBM CAI untuk kesetaraan SMP Paket B.” tandasnya.(ct1)