Berita

Kisah Pilu Nenek Sebatang Kara di Cianjur, Tubuh Membengkak Karena Penyakit Jantung

Nenek Een Perlu Bantuan Donatur

Sementara itu, salah seorang warga yang mengurus Nenek Een setiap hari, Kang Ude (45) menambahkan, Nenek Een memang Hidup sebatang kara, sejak dua anak beserta suaminya telah pulang ke Rahmatullah mendahuluinya.

Saat masih aktif menjadi tukang pijat, Nenek Een diperbolehkan menghuni lain. Meski sudah reyot ia terlihat betah tinggal di sana. Namun, lantaran kondisi kesehatan yang memburuk belakangan ini, ia tidak bisa mencari nafkah. Dan hanya mengandalkan belas kasihan orang lain untuk makan sehari-hari.

“Sejak udzur dan sakit, nenek semakin repot. Tepatnya 5 bulan ke belakang, Nenek Een tinggalnya kami pindahkan ke rumah yang permanen dan jambannya ada di dalam rumah. Karena diam di Gubuk Reyot itu, jambannya di luar gubuk,” terangnya.

Sedangkan untuk makan dan minum masih tetap menunggu belas kasihan orang lain, maka dengan itu ia berharap ada orang yang berbaik hati menjadi agnia.

Baca Juga: Tak Punya Biaya, Korban Kesetrum Listrik di Warungkondang Butuh Bantuan

“Bila memiliki rizki lebih mohon sisihkan untuk Nenek Een. Sekecil apapun rizki yang kau berikan itu nyawa bagi Nenek Een,” pungkasnya.(asi)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button