Kisah Sopir Ambulans di Cianjur, Bekerja dengan Ikhlas untuk Membantu Sesama
![Kisah Sopir Ambulans di Cianjur, Bekerja dengan Ikhlas untuk Membantu Sesama](/wp-content/uploads/2021/08/IMG-20210827-WA0005-780x470.jpg)
“Yakin sama Allah Swt saja, tunaikan tugas hingga tuntas,” ucapnya.
Deri pun menceritakan, di masa pandemi seperti sekarang ini, sopir Ambulans menjadi pekerjaan paling sibuk. Banyak warga yang bolak-balik dirujuk ke rumah sakit dan tak jarang juga harus mengantarkan mereka ke tempat pemakaman.
Ia tak menampik, awalnya memang ada perasaan was-was saat kali pertama mengantar pasien Covid-19. Ia mengaku takut terpapar, namun tanggung jawabnya sebagai sopir jauh lebih besar dibandingkan rasa takutnya itu.
“Pertama kali bawa pasien Covid-19, memang ada perasaan takut terpapar, sih. Tapi intinya, tetap harus jaga kesehatan agar imun tubuh menjadi kuat. Mulai dari istirahat yang cukup, jangan telat makan, jangan banyak pikiran, dibawa enjoy, dan yang terakhir jangan lupa bahagia,” terangnya.
Selain itu, Deri mengimbau kepada seluruh masyarakat, jika mendengar suara sirine Ambulans diharapkan memberikan jalan, agar mobil bisa segera melintas.
“Barangkali yang di dalam itu keluarga kita yang membutuhkan pertolongan. Karena masih banyak selama ini di lapangan yang entah sengaja atau tidak, malah menghalang-halangi jalur Ambulans dan suka membuntuti meskipun bukan keluarga pasien,” paparnya.
Sebagai sopir Ambulans, Deri merasakan betul situasi genting dan darurat, di mana korban yang ia bawa harus segera mendapatkan pertolongan.
Sehingga, ia kerap kesal pada pengguna jalan yang tidak memiliki kesadaran dan empati untuk memberi jalan saat mendengar suara sirine mobil Ambulans.
“Mohon bantu kami dengan memberikan jalan. Karena yang kami bawa adalah pasien dengan kondisi gawat darurat. Mari tumbuhkan rasa empati kita, saling membantu dalam situasi apapun,” pungkasnya.(ct9/sis)