Kisah Yatim Piatu Bernama Unik Khas Eropa, Dengan Kondisi Hidup Memilukan
“Iya semua yang sekolah diberi bekal sebesar Rp5 ribu. Sisanya resiko dapur untuk makan siang dan malam,” katanya.
Tidur Satu Kasur Berlima Ditutupi Kelambu
Di rumah berukuran 90 meter persegi, hanya terdapat satu kasur ditutupi kelambu besar. Kasur tersebut diisi berlima kakak beradik itu. Mereka membatasi posisi tidur agar yang lain kebagian ruang, untuk bisa beristirahat.
“Alhamdulillah ada beberapa waktu lalu ada yang memberi kami rejeki. Lalu kami belikan kasur lantai, dan kelambu. Kenapa pakai kelambu karena di sini banyak nyamuk,” kata Chechnya.
Biarpun hidup dalam kondisi seperti ini, Chechnya masih mempunyai mimpi. Setelah adik-adiknya tumbuh besar nanti, ia berharap bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
“Mimpinya saya kepingin kuliah. Dengan kuliah, saya bisa menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan bekerja di tempay layak untuk bisa membahagiakan semua adik-adik,” tuturnya.
Kini, mereka tinggal berlima di rumah peninggalan orangtuanya. Bosnia sebagai kakak pertama, bekerja di Kota Bandung untuk memenuhi kebutuhan adik-adiknya. Sedangkan Chechnya, tinggal di rumah untuk mengurusi ke empat adiknya yang masih bersekolah.
“Iqlima kelas tiga SMP, Yordania kelas satu SMP, Safa kelas tiga SD, dan Salsabila masih belajar di PAUD,” jelas Chechnya.
Sambung Chechnya, kondisi ini sudah dijalaninya sejak ia lulus SMA. Pasalnya, ayahnya Saepudin, meninggal dunia karena penyakit liver. Sejak itu, dia harus menghidupi keempat adiknya, dan mengurus segala kebutuhannya untuk bersekolah.
“Kalau Ibu sudah meninggal lima tahun yang lalu, sesaat sesudah melahirkan adik bungsu Salsabila. Sedangkan ayah meninggal setelah saya lulus sekolah,” ucapnya.