Kognisi yang Diperluas Pada Pendidikan Kontemporer
Oleh: Sugama Maskar (Dosen Pendidikan Matematika, Universitas Teknokrat Indonesia, Lampung Mahasiswa S3 Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia)

Terkait efektivitas penggunaan teknologi. Banyak riset pengembangan teknologi yang dilakukan pada domain pendidikan, namun faktanya hilirisasi dari hasil riset tersebut belum terlihat dan digunakan secara masif pada proses pembelajaran. Hal tersebut menunjukan, walaupun hasil riset tersebut menunjukan validitas, kemudahan, dan efektivitas penggunaan teknologi dan telah diujikan secara terbatas di ruang kelas, namun fakta di lapangan menunjukan bahwa terdapat skeptisme terhadap penggunaan teknologi tersebut di ruang kelas. Tentu skeptisme ini harus jadi pertimbangan, karena tentunya tidak berangkat dari hanya sekadar dugaan semata, namun dari pengamatan dan pengalaman guru terhadap penggunaan teknologi di ruang kelas.
Berdasarkan pengalaman penulis dalam mengajar maupun melaksanakan observasi penggunaan teknologi di ruang kelas, terutama ketika masa pandemi Covid-19, penggunaan teknologi ini pada banyak kasus malah menimbulkan masalah baru, menariknya masalah ini tidak hanya dirasakan oleh siswa, bahkan guru sekalipun. Masalah yang ditemukan di lapangan tidak lebih dari sekadar dari tidak praktisnya penggunaan teknologi tersebut pada proses pembelajaran. Namun, sepertinya kita semua setuju masalah ketidakpraktisan penggunaan teknologi tersebut mempunyai solusi yang sederhana, yaitu pelaksanaan pelatihan yang dapat dilakukan baik oleh pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan terkait. Namun permasalahan yang lebih esensial yang penulis temukan baik di lapangan maupun dari beberapa literatur justru berkaitan dengan kebingungan guru menempatkan posisi teknologi di ruang kelas. Kesalahan memosisikan teknologi ini alih-alih membantu akselerasi peningkatan kognisi siswa justru malah membuat siswa melemahkan esensi materi yang diberikan, karena merasa bahwa semua fakta ilmiah yang seharusnya mereka pelajari, sekarang sudah dapat diakses dengan mudah menggunakan teknologi dan internet. Hal tersebut yang menjadi kekhawatiran guru ketika akan menerapkan teknologi di ruang kelas.