Opini

Kognisi yang Diperluas Pada Pendidikan Kontemporer

Oleh: Sugama Maskar (Dosen Pendidikan Matematika, Universitas Teknokrat Indonesia, Lampung Mahasiswa S3 Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia)

Pitchard (2019) memberikan beberapa contoh penggunaan teknologi sebagai kognisi yang diperluas tersebut, misal dalam penggunaan lensa mata yang memiliki teknologi yang terhubung langsung dengan internet sehingga pengguna dapat langsung mengetahui informasi terkait benda-benda yang terdapat di lingkungan sekitar. Penggunaan teknologi dengan cara tersebut dapat meningkatkan kemampuan kognisi seseorang dengan signifikan, karena orang tersebut dapat fokus pada pengembangan pengetahuan yang lebih mendalam dan meluas dari sebelumnya, karena informasi yang berupa fakta dan data dapat langsung diakses menggunakan bantuan teknologi berbasis internet. Selain itu, saat ini telah dikembangkan metode peningkatan kemampuan kognitif dengan nama Neuromedia, ini merupakan suatu kasus khusus dalam penerapan kognisi yang diperluas. Teknologi ini diterapkan dengan cara langsung menanamkan teknologi pada sel saraf inti atau langsung ke otak manusia untuk dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya. Pada awalnya teknologi ini digunakan pada orang dengan kasus khusus, cedera atau kekurangan pada saat lahir, sehingga membutuhkan bantuan untuk dapat mengembalikan kemampuan kognitifnya agar kembali normal. Namun tidak menutup kemungkinan teknologi ini kemudian dikembangkan untuk dapat melakukan “hacking” pada pengembangan kognitif manusia.

Kembali pada penerapan teknologi di ruang kelas. Perlu di perhatikan bahwa, apabila konteks penggunaan teknologi di ruang kelas hanya sebagai instrumen siswa dalam memperoleh informasi atau fakta ilmiah yang bersifat hafalan, barang tentu penggunaan teknologi seperti itu hanya akan menurunkan kognisi alami siswa, alih-alih meningkatkan kemampuan kognisinya. Namun apabila penggunaan teknologi diperankan sebagai bagian dari kognisi alami siswa dan digunakan secara bersama, hal tersebut akan meningkatkan kemampuan kognisi siswa secara signifikan, sehingga menghasilkan kognisi yang diperluas. Tentu tidak mudah dalam merekayasa teknologi semacam itu dalam ruang kelas, namun paling tidak arah penggunaan teknologi pada pendidikan kontemporer harus mengacu pada apa yang disebut kognisi yang diperluas. Lebih jauh, perluasan kognisi tentu akan berdampak pada paradigma tujuan pembelajaran di kelas, tujuan pendidikan lama yang masih mengacu pada hafalan dan fakta ilmiah saja tentu harus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan kemampuan kognitif siswa.

Laman sebelumnya 1 2 3 4

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button