Kongres ISNU ke-III Di Balikpapan, Penguatan Peran Cendekia Nahdlatul Ulama untuk Indonesia Emas 2045
Salah satu momen penting dalam kongres adalah penyerahan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk Mars ISNU, desain PDH, dan logo ISNU.
“ISNU ingin meluas ke cabang-cabang di sektor strategis, seperti kedokteran, akuntan, dan advokat,” ujar Deni.
Ia berharap, melalui perluasan kader sarjana NU, ISNU dapat berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.
Pemilihan Ketua Umum PP ISNU menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi, yang melibatkan 17 orang yang kemudian disaring menjadi sembilan anggota Dewan Cendekia Utama ISNU.
Dewan tersebut akhirnya memilih Kamaruddin Amin, yang juga Direktur Jenderal Bimas Islam di Kementerian Agama, sebagai Ketua Umum PP ISNU untuk periode mendatang.
BACA JUGA: Tokoh Muhammadiyah Cianjur, Kisahkan Istana Kepresidenan Cipanas Tempo Dulu
Pada Sabtu pagi, peserta Kongres melanjutkan perjalanan ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Di sana, Ali Masykur Musa meletakkan batu pertama untuk pembangunan kantor PP ISNU di IKN, yang diharapkan menjadi pusat kegiatan kaum cendekia.
Meskipun banyak bangunan di IKN belum selesai, peserta kongres melihat progres pembangunan yang pesat, yang akan membawa perubahan signifikan bagi Indonesia.
Setelah tiga hari penuh diskusi dan kegiatan, para peserta kongres kembali ke daerah masing-masing pada Minggu, 1 Desember 2024.
Deni Abdul Kholik menutup perjalanan dengan penuh haru, merasakan banyak manfaat dari kongres ini dalam memperkuat persatuan dan peran ISNU di Indonesia.
Kongres ini menjadi titik balik penting bagi ISNU dalam memperluas kontribusinya terhadap kemajuan bangsa dan negara melalui penguatan kapasitas akademik dan peningkatan peran sarjana NU di berbagai sektor.