Kongres ISNU ke-III Di Balikpapan, Penguatan Peran Cendekia Nahdlatul Ulama untuk Indonesia Emas 2045

CIANJURUPDATE.COMPimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menggelar Kongres ke-III di Asrama Haji Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 29 November hingga 1 Desember 2024.

Kongres ini dihadiri oleh delegasi dari pengurus ISNU se-Jawa Barat dan sejumlah wilayah lainnya, dengan lima delegasi dari Jawa Barat, termasuk Ketua PW ISNU Jabar, Hj Ulfiah dan Ketua PC ISNU Cianjur, Deni Abdul Kholik.

Ketua PC ISNU Cianjur, Deni Abdul Kholik menyatakan bahwa kongres ini tidak hanya sebagai forum formal, tetapi juga kesempatan untuk bersilaturahmi dan berdiskusi tentang kemajuan organisasi.

“Kami bertemu dengan para pengurus ISNU dari seluruh Indonesia, bertukar pikiran untuk memajukan organisasi,” ujar Deni.

Kongres dimulai dengan sambutan dari Walikota Balikpapan dan perwakilan Menteri Agama, Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin.

Ketua Umum PP ISNU, Ali Masykur Musa, dalam sambutannya menekankan peran penting ISNU sebagai think tank Nahdlatul Ulama.

“ISNU tidak hanya sekadar kumpulan sarjana, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kapasitas keilmuan dan khidmat kepada masyarakat,” jelas pria yang akrab disapa Cak Ali itu.

BACA JUGA: Muhammadiyah Terima Izin Usaha Pertambangan dari Pemerintah, Ikuti Jejak Nahdlatul Ulama?

Ketua PBNU, Gus Yahya dalam sambutannya, juga menegaskan pentingnya peran ISNU dalam dinamika masyarakat dan pembangunan bangsa.

Kongres ini dilanjutkan dengan pembahasan materi mengenai organisasi, program, dan rekomendasi, diikuti dengan pembentukan pengurus ISNU cabang khusus, termasuk di perguruan tinggi dan kementerian.

Salah satu momen penting dalam kongres adalah penyerahan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk Mars ISNU, desain PDH, dan logo ISNU.

“ISNU ingin meluas ke cabang-cabang di sektor strategis, seperti kedokteran, akuntan, dan advokat,” ujar Deni.

Ia berharap, melalui perluasan kader sarjana NU, ISNU dapat berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

Pemilihan Ketua Umum PP ISNU menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi, yang melibatkan 17 orang yang kemudian disaring menjadi sembilan anggota Dewan Cendekia Utama ISNU.

Dewan tersebut akhirnya memilih Kamaruddin Amin, yang juga Direktur Jenderal Bimas Islam di Kementerian Agama, sebagai Ketua Umum PP ISNU untuk periode mendatang.

BACA JUGA: Tokoh Muhammadiyah Cianjur, Kisahkan Istana Kepresidenan Cipanas Tempo Dulu

Pada Sabtu pagi, peserta Kongres melanjutkan perjalanan ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Di sana, Ali Masykur Musa meletakkan batu pertama untuk pembangunan kantor PP ISNU di IKN, yang diharapkan menjadi pusat kegiatan kaum cendekia.

Meskipun banyak bangunan di IKN belum selesai, peserta kongres melihat progres pembangunan yang pesat, yang akan membawa perubahan signifikan bagi Indonesia.

Setelah tiga hari penuh diskusi dan kegiatan, para peserta kongres kembali ke daerah masing-masing pada Minggu, 1 Desember 2024.

Deni Abdul Kholik menutup perjalanan dengan penuh haru, merasakan banyak manfaat dari kongres ini dalam memperkuat persatuan dan peran ISNU di Indonesia.

Kongres ini menjadi titik balik penting bagi ISNU dalam memperluas kontribusinya terhadap kemajuan bangsa dan negara melalui penguatan kapasitas akademik dan peningkatan peran sarjana NU di berbagai sektor.

Exit mobile version