CIANJURUPDATE.COM – Keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) terkait perizinan FWI sebagai anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) rupanya menimbulkan polemik baru.
Sebab, hal ini menjadikan Wingchun dinyatakan terpisah dari Wushu Indonesia (WI).
Namun menanggapi keputusan ini, Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI), justru tidak setuju. Mereka menilai bahwa Wingchun harus tetap menjadi bagian dari WI.
“Wingchun itu bagian dari wushu. Kami adalah satu keluarga yang tak bisa dipisahkan. Faktanya, Federasi Wushu Internasional (IWUF) telah memasukkan nomor wingchun dalam pertandingan resminya.” kata Gunawan Tjokro selaku Wakil Bendahara Umum PB WI di Gedung KONI DKI Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Gunawan melanjutkan bahwa keputusan KONI justru dinilai sangat beresiko. Mengingat ada ratusan aliran pada beladiri Wushu. “Di wushu itu ada ratusan aliran. Kalau semua aliran menginginkan menjadi anggota KONI apa harus diakomodir?” lanjutnya.
Lebih lanjut, Gunawan mengaku pihak WI terutama Ketua Umum PBWI, Airlangga Hartarto, telah berdedikasi tinggi pada pelatihan pembinaan Wushu, termasuk Wingchun selama bernaung di WI.
“Terus terang, pak Airlangga Hartarto itu sangat komit membangun olahraga wushu. Dan, beliau juga sudah memberi perhatian terhadap wingchun,” katanya.
Tidak hanya itu Ketua Harian Pengprov WI DKI Jakarta, Herman Wijaya, membahas Kejuaraan Kungfu Inti Bayangan Open 2015 di Jakarta, dimana saat PB WI sudah mempertandingkan nomor wingchun. Keseriusan mereka juga dibuktikan dengan mendatangkan guru besar dari Hong Kong, Grand Master Samuel Kwok. Begitu juga pada International Kungfu Championships di Bali, Desember 2018 dan 2019.
“Saya itu juara Wingchun nomor Wooden Dummy di Bali pada tahun 2018 dan 2019. Dan, saya juga tahu persis pak Airlangga itu memperhatikan semua aliran kungfu yang ada di Indonesia.” timpal Ketua Harian Pengprov WI DKI Jakarta, Herman Wijaya di Gedung KONI DKI Jakarta.
Pendapat PBWI ini ternyata juga disetujui oleh Pengurus Besar Federasi Karate-do Indonesia (PB Forki) yang membawahi begitu banyak aliran karate. Begitu juga dengan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) yang menjadi naunggan olahraga pencak silat.
Atas hal ini PBWI meminta KONI untuk menganulir keputusannya. Hal ini karena tidak bisa dipisahkannya wushu dan wingchun.
“Semua itu demi kebaikan keluarga besar wushu dan kungfu Indonesia. Mari kita bangun wushu beserta nomor nomor yang ada di dalamnya. PB WI itu kan sudah menjadi anggota KONI dan juga KOI,” tutup Herman.(ega/rez)
Sumber dan foto: Detik