CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Sekitar 300 orang korban penipuan paket arisan dan Lebaran terus berdatangan ke Polres Cianjur, Selasa (4/8/2020). Mereka mengadu sambil menyerahkan rekapan bukti kerugian arisan yang diselenggarakan CV Hoki Abadi Jaya.
Paur Subbag Humas Polres Cianjur, Ipda Ade Novi Dwiharyanto, mengatakan para korban yang terdiri dari ketua, reseller, dan anggota yang merasa tertipu berdatangan ke posko pengaduan. Beberapa barang bukti diserahkan seperti surat perjanjian.
“Benar, korban mengadu dan memberikan berkas berupa surat pernyataan perjanjian korban atas nama E dengan bos CV Hoki Abadi Jaya HA alias AN,” papar Ade kepada Cianjur Update, Rabu (5/8/2020).
Ia menuturkan, selain itu, E mewakili sekitar 300 orang korban yang telah melapor ke posko Polres Cianjur. E memberikan satu bendeul berkas rekapan hitungan kerugian yang dialami oleh seluruh korban yang melapor.
“Kerugian para korban yang sudah melapor terhitung mencapai Rp3.368.990.000,” ucapnya.
Minta Bantuan Hotman Paris
Salah seorang korban penipuan paket arisan dan Lebaran di Cianjur, Sumiyati, sudah tak mampu melakukan apa-apa lagi. Ia pasrah dengan keadaan sampai meminta bantuan Hotman Paris Hutapea untuk membantu meringankan persoalan tersebut.
Perempuan yang kerap disapa Sumi ini mengatakan, saat membuat video itu ia tidak bermaksud untuk menjadi terkenal atau viral. Ia mengaku hanya ingat pada reseller dan konsumen yang berada di bawahnya.
“Saya ingetnya yang di bawah saya reseller dan konsumen saya dia setoran setiap bulan bayar ke kita. Dia kerja, kan kebanyakan pegawai pabrik, pokoknya dia maksain buat bayar banting tulang. Sekarang kenyataannya ibu bos gitu, saya gak terima saya ingin memperjuangkan orang-oran yang di bawah saya. Saya pengen hukum itu ditegakkan pada kenyataannya ibu bos saya itu banyak uangnya. Saya juga gak tau itu uang cicilan kita,” katanya, Rabu (05/08/2020).
Rugi Miliaran
Ia mengungkapkan, ada 20 sampai 25 reseller yang ada di bawah naungannya. Sumi juga memiliki ratusan konsumen san menjelaskan setiap bulannya jika jumlah setoran selalu berbeda karena ada paket yang baru.
Baca selanjutnya..
“Aku itu gabung di sini pas tahun 2017 tapi gabungnya cuma buat pribadi tapi ke sini dia bilang ‘kenapa gak buka?’ Akhirnya aku buka, aku ngajak orang itu pas tahun 2018. Banyak yang setor tapi cuma ratusan ribu, tapi ke sini aku puluhan juta terakhir itu 80 juta per bulan,” ujarnya.
Jika ditotalkan, kerugian yang ia alami sudah mencapai Rp1 miliar. Selain itu, ia membenarkan bahwa terduga pelaku, HA alias AN hanya akan menanggapi persoalan paket jika pengacaranya sekelas Hotman Paris Hutapea.
“Bener, dulu aku pernah meeting di rumahnya kan dia mempermasalahkan karena banyak paket yang gak cair, jadi banyak reseller yang marah. Datang ke rumah si ibu, ada ketua yang bilang ‘reseller saya ada yang patungan buat nyéwa pengacara’. Dia bilang ‘kalau pengacara masih patungan mah buat apa kecuali sekelas Hotman paris baru ibu mau menanggapi’,” tuturnya.
Sumi mengaku ada beberapa paketnya yang keluar. Pada tahun 2017, ia mendapatkan penanak nasi, sprai, blender dan barang elektronik lainnya. Bahkan, pada tahun 2018 dan 2019 ia mendapatkan kursi, sofa, dan kulkas.
“Cuma di antara banyak paket, kebanyakan belum keluar. Kemarin saya dicantumin pemberkasan ke kantor polisi, saya itu 26 paket belum terealisasi,” jelas dia.
Sumi mengungkapkan, jika ditotalkan lebih dari 50 persen paket tidak cair. Paket yang seharusnya cair pada Januari 2019 hingga kini belum keluar. Ia pun bercerita sempat memakai uang pribadi untuk melunasi kerugian konsumen.
“Puluhan juta sempat nalang. Saya selama kerja tabungan aku habis buat nombokin, gaji aku habis. Di luaran sana banyak yang bilang ketua itu enak dapat bonus tapi selama ini belum pernah dapat bonus. Tapi kadang setiap bulan selalu ada keuntungan tapi tidak dinikmati. itu pun aku golangin lagi ke paket, ” tandasnya.(ian/afs/rez)