CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kasus penipuan Wedding Organizer (WO) High Level (HO) menyita perhatian publik. Pelaku BJM menawarkan jasa WO melalui Instagram @highlevel dengan tawaran diskon hingga 20%. Banyak korban tergiur dan mentransfer sejumlah uang.
Paur Subbag Humas Polres Cianjur, Ipda Budi Setiayuda, memaparkan kronologis penipuan wedding organizer itu. Kejadian berawal pada hari Senin (23/9/2019) sekitar jam 10.00 WIB, di kampung Cigombong, RT 2/RW 9, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Terjadi penipuan atau penggelapan yang dilakukan oleh BJM, dengan cara menawarkan jasa wedding organizer.
“Menawarkannya melalui Instagram @highlevel berita dekor dan catering dengan tawaran diskon 20%. Sehingga korban tergiur dan akhirnya mentransfer sejumlah uang, tapi nyatanya tidak ada realisasi.” ungkapnya dalam keterangan tertulis kepada Cianjur Update, Kamis (20/2/2020).
Polisi menerima laporan dari korban bernama Gelar Jagat Raya dan Meta Hanindita. Selanjutnya pihak kepolisian melakukan pencarian terhadap pelaku.
“Pelaku pun menyerahkan diri ke kantor polisi pada hari Senin (17/2/2020),” tambahnya.
Para korban mengaku dirugikan secara materiil setelah pesanan paket resepsi pernikahan mereka tidak sesuai dengan yang diharapkan. Akibatnya, mereka harus menanggung malu karena momen sakral yang seharusnya berlangsung istimewa dan mengesankan itu terpaksa digelar seadanya.
Ia mengatakan, pemilik WO disinyalir telah meraup ratusan juta rupiah dari para korban. Diperkirakan, korban telah menyetor Rp15 juta sampai Rp120 juta.
“Dari kasus tersebut tersangka akan dijerat pasal 378 KUHP dan atau 372 KUHP dengan Ancaman hukuman 4 tahun penjara,” tandasnya.
Cerita Korban Penipuan Wedding Organizer
Salah seorang korban, Nida Nurlivi, menceritakan dirinya mengetahui ulasan profil WO tersebut bagus, memiliki portopolio yang cukup terkenal dan baik di Wilayah Cianjur. Ia pun tertarik untuk menggunakan HL sebagai WO.
“Review dari beberapa teman juga yang pernah melihat hasil decor dari HL hasilnya bagus. Dari situ saya tertarik mempercayakan acara wedding ke HL,” paparnya.
Ia menuturkan, kemudian di pertengahan tahun 2019 dirinya menghubungi kontak pihak HL, pihak HL pun menawarkan diskon sampai 50 persen full package wedding. Dirinya pun tertarik sehingga mentransfer sejumlah uang sebagai DP.
“Saya tertarik, lalu transfer uang Rp7,5 juta via online dari Bogor karena domisili saya di Bogor,” ujarnya.
Nida menjelaskan, setelah mentrasfer uang, kemudian esok harinya bertemu dengan manajemen HL di Botani Square Bogor. Pihak HL pun memberikan faktur dan kwitansi bukti pembayaran.
Seminggu kemudian dirinya bertemu dengan pihak HL di sebuah kafe du Cianjur. Dirinya ingin mengetahui kantor WO tersebut, namun tidak bisa.
“Saya bilang ingin bertemu di kantor dia saja, tapi dia bilang HL tidak punya kantor yang ada hanya gudang barang,” terangnya.
Setelah itu, hingga tanggal 8 Februari 2020 waktu acara dirinya menikah, sudah tidak ada komunikasi berlanjut.
“Bahkan dihubungi lewat WA pun tidak pernah menjawab lagi,” keluhnya.(yan/rez)